Belang – Sanggar Seni Hadra Desa Borgo Satu, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), komitmen meningkatkan kearifan lokal dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) para anggota yang berjumlah 55 kepala keluarga.
Bantuan dari Kementerian Sosial RI sebesar Rp50 juta dipastikan menjadi titik balik sanggar seni Hadra mewujudkan komitmen tersebut, pasca dampak pandemi COVID-19.
“Kami berkomitmen meningkatkan kearifan lokal di desa melalui nilai-nilai budaya tradisional guna menciptakan rasa aman dan mencegah konflik sosial, serta penyebaran paham radikalisme terorisme,” ungkap Ketua Pengurus Sanggar Seni Hadra, Ramli Pagihari, didampingi Bendahara, Ismet Abraham, Rabu (22/12/2021).
Dengan latar belakang Desa Borgo Satu yang memiliki masyarakat heterogen karena latar belakang etnis campuran, sanggar yang sudah berdiri sejak tahun 2010 merupakan salah satu alat pemersatu masyarakat yang penduduknya mayoritas nelayan dan petani.
“Latar belakang pemeluk agama yang 99 persen beragama muslim membuat Sanggar Seni Hadra ini memiliki peran sebagai alat pemersatu,” pungkasnya.
Keberadaan sanggar seni yang dibentuk lewat swadaya masyarakat saat ini memiliki anggota yang cukup banyak.
Sementara walau dengan peralatan yang terbatas akibat keterbatasan anggaran, sanggar seni ini tetap selalu berupaya menghadirkan inovasi dan kreasi yang baik.
“Kami mengapresiasi bantuan kemensos ini dan berterima kasih kepada Bupati James Sumendap yang lewat Dinas Sosial telah mengupayakannya. Bantuan ini penting bagi kami sebab selain peningkatan nilai budaya, ini menjadi solusi pengembangan fasilitas peralatan Hadra,” ujarnya.
Selain itu, anggota Sanggar Hadra yang mayoritas sebagai nelayan menjadi perhatian para pengurus, sehingga sebagian bantuan ini juga dialokasikan untuk pengembangan SDM lewat penguatan usaha ekonomi produktif untuk pembuatan rompon/rakit.
“Dengan begitu, adanya rompon/rakit yang memadai sebagai sarana penangkapan pemancingan ikan ini bisa turut mendukung income perkapita keluarga anggota sanggar seni Hadra,” tandasnya.
Adapun usaha rompon/rakit ini juga akan menjadi penunjang keberlangsungan sanggar seni Hadra, sebab dalam pembagian hasil usaha tersebut, sekitar 80 persen diperuntukkan bagi kesejahteraan anggota yang melakukan penangkapan ikan, sementara sisanya 20 persen masuk ke kas sanggar.
“Pesan Bapak Bupati James Sumendap untuk memanfaatkan bantuan ini dengan baik pastinya akan menjadi komitmen kami dalam mengelola sanggar ini ke depan,” tutupnya.
Diketahui, khusus di Kabupaten Mitra hanya Desa Borgo Satu, Kecamatan Belang, yang memiliki sanggar seni Hadra sehingga dalam berbagai acara, terutama acara ritual keagamaan dan peringatan hari besar khusus bagi umat Muslim, Hadra menjadi andalan penjemputan tamu dan memeriahkan acara keagamaan maupun pemerintah.
(jenlywenur)