Bitung – Alasan pemerintah pusat memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2016 hingga kini masih misterius.
Menurut Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri, pihaknya sudah menyurat ke Kementerian Keungan untuk meminta penjelasan alasan pemangkasan DAK dan DAU Kota Bitung.
“Tak hanya meminta penjelasan, namun dalam surat itu kami menyampaikan dampak yang kita hadapi ketika DAK dan DAU dipangkas,” kata Maurits beberapa waktu lalu.
Maurits menyatakan, pemangkasan DAK dan DAU sangat berdampak pada keuangan Pemkot, terutama program yang sudah disusun dalam tahun 2016.
“Mau tidak mau harus ada program yang ditunda karena keuangan kita tak mampu setelah adanya kebijakan pusat memotong DAK dan DAU kita,” katanya.
Sementara itu, Plt Sekda Kota Bitung, Malton Andalangi menyatakan, hingga kini pihaknya belum mendapat penjelasan resmi soal pemangkasan DAK dan DAU.
“Belum ada penjelasan dari pusat soal alasan memangkas DAK dan DAU kita,” katanya.
Dan hingga saat ini kata Malton, Pemkot masih menunggu alasan pemerintah pusat memangkas DAK dan DAU untuk Kota Bitung.
Dari data, per bulan September hingga Desember, DAU Kota Bitung dipangkas sebesar Rp34.972.017.212. Sedangkan beberapa bulan sebelumnya, pemerintah pusat juga meminta 10% atau Rp9.2 miliar DAK untuk Kota Bitung dikembalikan.(abinenobm)
Bitung – Alasan pemerintah pusat memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2016 hingga kini masih misterius.
Menurut Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri, pihaknya sudah menyurat ke Kementerian Keungan untuk meminta penjelasan alasan pemangkasan DAK dan DAU Kota Bitung.
“Tak hanya meminta penjelasan, namun dalam surat itu kami menyampaikan dampak yang kita hadapi ketika DAK dan DAU dipangkas,” kata Maurits beberapa waktu lalu.
Maurits menyatakan, pemangkasan DAK dan DAU sangat berdampak pada keuangan Pemkot, terutama program yang sudah disusun dalam tahun 2016.
“Mau tidak mau harus ada program yang ditunda karena keuangan kita tak mampu setelah adanya kebijakan pusat memotong DAK dan DAU kita,” katanya.
Sementara itu, Plt Sekda Kota Bitung, Malton Andalangi menyatakan, hingga kini pihaknya belum mendapat penjelasan resmi soal pemangkasan DAK dan DAU.
“Belum ada penjelasan dari pusat soal alasan memangkas DAK dan DAU kita,” katanya.
Dan hingga saat ini kata Malton, Pemkot masih menunggu alasan pemerintah pusat memangkas DAK dan DAU untuk Kota Bitung.
Dari data, per bulan September hingga Desember, DAU Kota Bitung dipangkas sebesar Rp34.972.017.212. Sedangkan beberapa bulan sebelumnya, pemerintah pusat juga meminta 10% atau Rp9.2 miliar DAK untuk Kota Bitung dikembalikan.(abinenobm)