Manado – Peran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sangat menentukkan jalannya pemilihan umum yang adil dan jujur.
Karenanya, sejumlah aktivis muda di Kota Manado memberikan dukungan penuh kepada KPU dan Bawaslu untuk bekerja secara professional.
“Harus bekerja secara professional dan sesuai dengan aturan serta amanat UU dan PKPU,” ujar Ruby Rumpesak, Sekretaris AMPI Sulut.
Hal ini dikemukakan Rumpesak yang juga mantan Ketua Senat Fakultas Hukum Unsrat, sebagai bentuk dukungan kepada penyelenggara Pilkada, untuk tetap mengedepankan pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil pada 9 Desember mendatang.
“Ini penting. Mengingat situasi dan kondisi Pilwako, khususnya di Kota Manado, semakin panas menjelang tanggal 9 desember 2015,” tutur mantan Ketua GMKI ini.
Meski demikian, Rumpesak juga menghimbau semua masyarakat terlebih pendukung pasangan calon tetap tenang, dan tidak terpengaruh apalagi terpovokasi dengan informasi menyesatkan yang sengaja di mainkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Jangan termakan isu-isu yang sengaja diciptakan, untuk menjatuhkan lawan politik,” tutur Rumpesak.
Sementara itu, Rumpesak yang juga Sekretaris GAMKI Manado, mengingatkan kepada tim sukses pasangan calon untuk sedapat mungkin menjauhkan diri dari black campaign. Karena menurutnya, hal itu dapat merusak citra Pilkada yang jujur dan adil, serta bisa memicu konflik sesama pendukung.
Senada dengan Rumpesak, Ketua Mahasiswa Pembangunan Indonesia Kota Manado Maikel Pasiowan, Ketua Gerakan Mahasiswa Nusantara Kota Manado Anton Jacob, mengecam sikap elit-elit politik yang disinyalir melakukan upaya intervensi kepada penyelenggara Pilkada, demi kepentingan kelompok-kelompok tertentu.
“Jangan ada upaya-upaya intervensi kepada penyelenggara. Ini demi terwujudnya pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil. Agar benar-benar melahirkan pemimpin yang dipilih rakyat, dan sesuai dengan harapan dari masyarakat,” tukas ketiganya. (redaksi)