Manado, BeritaManado.com — Tindakan kriminal meningkat sepekan ini.
Aksi penganiayaan yang berujung tewasnya korban menghiasi pemberitaan beberapa hari terakhir.
Antropolog Universitas Sam Ratulangi Drs Mahyudin Damis M.Hum menilai fenomena ini akibat krisis keteladanan.
Mahyudin melihat telah terjadi pergeseran nilai terhadap manusia demi memenuhi hasrat individu.
“Banyak faktor sebenarnya. Kondisi lingkungan, keluarga hingga bimbingan spiritual yang kurang,” kata Mahyudin.
Pranata sosial di lingkungan masyarakat, lanjut Mahyudin sangat berpengaruh terhadap aktifitas dan praktik warga itu sendiri.
Sebab, pranata sosial menjadi keharusan dalam suatu masyarakat yang terstruktur dan sistematis demi menyelaraskan dan mengatur hubungan serta kebutuhan pokok antar-individu maupun kelompok dalam masyarakat itu.
“Jika Pranata Ekonomi dan Pendidikan kurang akan mempengaruhi karakter manusia itu sendiri,” terangnya.
Di era kekinian, lanjut Mahyudin, aksi kejahatan dipengaruhi berbagai akibat.
Salah satunya, derasnya perkembangan digital yang turut membawa dampak tidak baik.
“Kekerasan dan perkelahian sangat gampang disebarluaskan melalui video. Banyak faktor juga seperti pengaruh minuman keras dan kurang pemahaman terhadap ancaman hukuman sehingga membuat pelaku dengan gampangnya membunuh sesama,” jelasnya.
Mahyudin menambahkan, pendekatan spiritual perlu digalakkan pemerintah lewat pimpinan agama di setiap lingkungan.
Meskipun saat ini, setiap pranata sosial di setiap wilayah cenderung berbeda.
“Harus dipahami dulu persoalan di setiap lokasi. Mungkin masyarakat di sana butuh pekerjaan, bermasalah dengan ekonomi atau kurang mendapat sentuhan-sentuhan khusus dari pemerintah,” tandasnya.
(Alfrits Semen)