BITUNG — Diduga akibat cuaca, 85 paket rumput laut bantuan dari pusat lewat Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung tahun 2010 yang berada di sepanjang perairan luar pulau Lembeh, mengalami gagal panen.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung, Hengky Wowor, kendala terjadinya gagal panen rumput laut tersebut akibat cuaca yang tak menentu, mengingat rumput laut rentan dengan cuaca.
“15 hari pertama penanaman rumput laut, hasilnya sangat baik bahkan kelihatan rimbun, namun ketika datang musim hujan, keadaannya berubah total yang didalamnya timbul bintik-bintik putih diakibatkan hama ais-ais, sehingga lama kelamaan rumput laut itupun punah atau patah dan terjadilah gagal panen ketika saatnya tiba,” kata Wowor Rabu (16/03).
Pun demikian, menurut Wowor masih ada sekitar 10 persen yang masih dapat dipanen, itupun tidak seberapa karena hal ini masih dalam taraf uji coba. Pihaknya akan mencari cara lain untuk melakukan penanaman kembali ke tengah laut ketika ada bantuan dari pusat, karena yang paling mendesak hanya soal pengadaan pupuknya saja, namun untuk peralatan lainnya masih dapat difungsikan. (en)
BITUNG — Diduga akibat cuaca, 85 paket rumput laut bantuan dari pusat lewat Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung tahun 2010 yang berada di sepanjang perairan luar pulau Lembeh, mengalami gagal panen.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung, Hengky Wowor, kendala terjadinya gagal panen rumput laut tersebut akibat cuaca yang tak menentu, mengingat rumput laut rentan dengan cuaca.
“15 hari pertama penanaman rumput laut, hasilnya sangat baik bahkan kelihatan rimbun, namun ketika datang musim hujan, keadaannya berubah total yang didalamnya timbul bintik-bintik putih diakibatkan hama ais-ais, sehingga lama kelamaan rumput laut itupun punah atau patah dan terjadilah gagal panen ketika saatnya tiba,” kata Wowor Rabu (16/03).
Pun demikian, menurut Wowor masih ada sekitar 10 persen yang masih dapat dipanen, itupun tidak seberapa karena hal ini masih dalam taraf uji coba. Pihaknya akan mencari cara lain untuk melakukan penanaman kembali ke tengah laut ketika ada bantuan dari pusat, karena yang paling mendesak hanya soal pengadaan pupuknya saja, namun untuk peralatan lainnya masih dapat difungsikan. (en)