Pemberitan salah satu media cetak lokal (foto ist)
Manado – Padatnya agenda lembaga DPRD Kota Manado yang bersentuhan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta perbaikan infrastruktur Kota Manado dinilai terabaikan.
Pasalnya, DPRD Kota Manado lebih memilih menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Jakarta ketimbang membahas APBD Perubahan yang diantaranya tertata dana bantuan bencana untuk kategori sedang dan ringan yang seharusnya segera direalisasikan pemerintah tapi terhambat karena belum ditetapkannya APBD perubahan tersebut.
Merasa riskan dengan komitmen para anggota DPRD Kota Manado, sebagian besar wartawan yang sehari-harinya berposliputan di gedung putih Tikala (kantor DPRD Manado) yang saat ini untuk sementara ditutup dari aktivitas menerima aspirasi, kompak mengkritisi lembaga politik yang beranggotakan 40 legislator itu.
Sejak Senin (3/11/2014) lalu hingga Rabu (5/11/2014) hari ini, disejumlah media cetak dan media online ramai menyoroti pelaksanaan agenda Bimtek itu.
Bahkan beragam dugaan bahwa kegiatan tersebut hanya sekedar kedok untuk sekedar menikmati nyamannya ‘terbang’ dan menginap di hotel mewah di ibukota Jakarta dengan ‘lembaran sakti’ SPPD yang tidak lain merupakan uang rakyat.
“Seharusnya sebelum Bimtek, bentuk dulu AKD dan bahas APBD perubahan. Karena banyak anggaran yang harus secepatnya disetujui, berkaitan dengan pelayanan dan kepentingan masyarakat banyak,” ungkap Isa Jusuf, wartawan salah satu media online lokal ini.
Hal senada dituturkan Rolando Porawouw, sekretaris Komunitas Pers Manado (KPM). Dikatakannya, kepentingan masyarakt lebih penting ketimbang Bimtek. Sebab, kegiatan itu bersifat internal.
“APBD itu kepentingan masyarakat Kota Manado. Kalau Bimtek hanya khusus internal DPRD secara perorangan. Saya juga sanksi kalau semua yang ikut paham dan menguasai betul dengan materi yang sudah diberikan. Kita lihat saja nanti hasilnya,” timpal wartawan media cetak lokal itu. (leriandokambey)
Pemberitan salah satu media cetak lokal (foto ist)
Manado – Padatnya agenda lembaga DPRD Kota Manado yang bersentuhan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta perbaikan infrastruktur Kota Manado dinilai terabaikan.
Pasalnya, DPRD Kota Manado lebih memilih menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Jakarta ketimbang membahas APBD Perubahan yang diantaranya tertata dana bantuan bencana untuk kategori sedang dan ringan yang seharusnya segera direalisasikan pemerintah tapi terhambat karena belum ditetapkannya APBD perubahan tersebut.
Merasa riskan dengan komitmen para anggota DPRD Kota Manado, sebagian besar wartawan yang sehari-harinya berposliputan di gedung putih Tikala (kantor DPRD Manado) yang saat ini untuk sementara ditutup dari aktivitas menerima aspirasi, kompak mengkritisi lembaga politik yang beranggotakan 40 legislator itu.
Sejak Senin (3/11/2014) lalu hingga Rabu (5/11/2014) hari ini, disejumlah media cetak dan media online ramai menyoroti pelaksanaan agenda Bimtek itu.
Bahkan beragam dugaan bahwa kegiatan tersebut hanya sekedar kedok untuk sekedar menikmati nyamannya ‘terbang’ dan menginap di hotel mewah di ibukota Jakarta dengan ‘lembaran sakti’ SPPD yang tidak lain merupakan uang rakyat.
“Seharusnya sebelum Bimtek, bentuk dulu AKD dan bahas APBD perubahan. Karena banyak anggaran yang harus secepatnya disetujui, berkaitan dengan pelayanan dan kepentingan masyarakat banyak,” ungkap Isa Jusuf, wartawan salah satu media online lokal ini.
Hal senada dituturkan Rolando Porawouw, sekretaris Komunitas Pers Manado (KPM). Dikatakannya, kepentingan masyarakt lebih penting ketimbang Bimtek. Sebab, kegiatan itu bersifat internal.
“APBD itu kepentingan masyarakat Kota Manado. Kalau Bimtek hanya khusus internal DPRD secara perorangan. Saya juga sanksi kalau semua yang ikut paham dan menguasai betul dengan materi yang sudah diberikan. Kita lihat saja nanti hasilnya,” timpal wartawan media cetak lokal itu. (leriandokambey)