Langowan – Tepat tanggal 18 Desember 2012 mendatang, seluruh masyarakat akan mengatahui siapakah yang berhak melanjutkan tonggak pemerintahan Kabupaten Minahasa. Selanjutnya, warga diminta untuk tidak mempertahankan lagi gengsi politik secara individu maupun kelompok.
“Gengsi politik cukup sampai disitu, setelah itu warga masyarakat harus kembali hidup berdampingan sebagaimana biasanya. Selain itu memfokuskan diri untuk menyambut Natal Yesus Kristus adalah hal penting yang tidak boleh terabaikan oleh tingginya gengsi politik,” kata Pastor Christian Santie, Sekjen Keuskupan Manado.
Pada bagian lain, Kota Langowan dengan para pendukung kandidatnya yang dikenal cukup fanatik, merupakan salah satu fokus perhatian aparat keamanan. Hal ini menyusul adanya potensi konflik horizontal antar pendukung kandidat yang diakibatkan oleh klaim kubu salah satu kandidat yang terlanjur jadi konsumsi publik dari media massa tertentu.
Menanggapi situasi ini, Pdt. Elisabeth Wowor S.Th sebagai pemimpin jemaat GMIM Shcwarz Sentrum Langowan turut angkat bicara kepada jemaatnya. Menurutnya, tidak perlu dipersoalkan mengapa jadwal Pilkada diagendakan pada bulan Desember. “Kapan pun pesta demokrasi diagendakan, kita tidak perlu terlibat bentrok, apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan diri menyambut Natal. Jangan sampai Natal tahun ini ternoda oleh gengsi politik,” pintanya.(ang)
Langowan – Tepat tanggal 18 Desember 2012 mendatang, seluruh masyarakat akan mengatahui siapakah yang berhak melanjutkan tonggak pemerintahan Kabupaten Minahasa. Selanjutnya, warga diminta untuk tidak mempertahankan lagi gengsi politik secara individu maupun kelompok.
“Gengsi politik cukup sampai disitu, setelah itu warga masyarakat harus kembali hidup berdampingan sebagaimana biasanya. Selain itu memfokuskan diri untuk menyambut Natal Yesus Kristus adalah hal penting yang tidak boleh terabaikan oleh tingginya gengsi politik,” kata Pastor Christian Santie, Sekjen Keuskupan Manado.
Pada bagian lain, Kota Langowan dengan para pendukung kandidatnya yang dikenal cukup fanatik, merupakan salah satu fokus perhatian aparat keamanan. Hal ini menyusul adanya potensi konflik horizontal antar pendukung kandidat yang diakibatkan oleh klaim kubu salah satu kandidat yang terlanjur jadi konsumsi publik dari media massa tertentu.
Menanggapi situasi ini, Pdt. Elisabeth Wowor S.Th sebagai pemimpin jemaat GMIM Shcwarz Sentrum Langowan turut angkat bicara kepada jemaatnya. Menurutnya, tidak perlu dipersoalkan mengapa jadwal Pilkada diagendakan pada bulan Desember. “Kapan pun pesta demokrasi diagendakan, kita tidak perlu terlibat bentrok, apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan diri menyambut Natal. Jangan sampai Natal tahun ini ternoda oleh gengsi politik,” pintanya.(ang)