Belu – Pelintas batas illegal dan penyelundupan kerap kali terjadi di wilayah perbatasan RI-RDTL baik itu masyarakat Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) ataupun masyakat Indonesia sendiri.
Hal itu yang memicu Satgas Yonif Raider 712/Wiratama untuk intens dalam menjaga perbatasan, terbukti dengan keberhasilan penggagalan penyelundupan dibeberapa pos yaitu penggagalan penyelundupan minuman keras lokal jenis sopi sebanyak 165 liter dari wilayah RDTL ke wilayah RI oleh Pos Nunura pada tanggal 13 Mei 2017, penggagalan penyelundupan BBM sebanyak 300 liter bensin yang dilakukan oleh anggota Pos Damar II pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017 serta penggagalan penyelundupan BBM bensin sebanyak 325 liter dari wilayah RI ke wilayah RDTL oleh Pos Nunura pada tanggal 17 Mei 2017.
Atas hasil tersebut, Danyonif Raider 712/Wiratama Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan SE mengatakan, hal itu merupakan prestasi bagi Satgas Yonif Raider 712/Wiratama diawal penugasan dan hal ini akan ditingkatkan untuk menjaga tegaknya aturan di sepanjang daerah perbatasan.
“Keberhasilan penggagalan penyelundupan Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 712/Wiratama ini merupakan suatu keberhasilan yang tidak lepas dari peran penting masyarakat perbatasan yang turut memberikan informasi kepada kami tentang kegiatan ilegal yang sering terjadi di wilayah perbatasan darat RI-RDTL dan juga merupakan wujud kerja nyata anggota Yonif Raider yang aktif melaksanakan kegiatan jaga, sweeping pelintas batas, patroli dan pengendapan di tempat yang disering terjadi aksi penyelundupan,” ujar Elvino.
Selain keberhasilan menggagalkan penyelundupan, Batalyon yang markas komandonya berada di kota Manado, Sulawesi Utara ini juga aktif melakukan kegiatan sosial dalam rangka membantu ketertinggalan masyarakat perbatasan yang saat ini digencar-gencarkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Kami aktif mengadakan pengobatan gratis, perbantuan guru mengajar, donor darah dan karya bakti di pedesaan. Hal ini diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi simpatik dan menerima kehadiran Satgas Yonif Raider 712/Wiratama, sehingga keterbukaan masyarakat berpartisipasi memberikan informasi kepada Satgas Yonif Raider 712/Wt dalam pelaksanaan tugas menjaga kedaulatan NKRI penyelundupan di wilayah perbatasan Atambua akan semakin baik,” tambahnya.
Hal tersebut dilakukan karena meski berada di perbatasan dengan segala keterbatasannya, masyarakat perbatasan RI-RDTL adalah warga negara yang harus dijaga dan dilindungi serta dibantu semaksimal mungkin, sebagaimana yang disampaikan Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan kepada BeritaManado.com.
“Kami punya motto Satgas Yonif Raider 712/Wiratama Melayani Dengan Hati. Jadi itu yang pegangan kami dalam bertugas di perbatasan, melayani masyarakat disini dengan hati,” tutupnya. (srisurya)
Belu – Pelintas batas illegal dan penyelundupan kerap kali terjadi di wilayah perbatasan RI-RDTL baik itu masyarakat Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) ataupun masyakat Indonesia sendiri.
Hal itu yang memicu Satgas Yonif Raider 712/Wiratama untuk intens dalam menjaga perbatasan, terbukti dengan keberhasilan penggagalan penyelundupan dibeberapa pos yaitu penggagalan penyelundupan minuman keras lokal jenis sopi sebanyak 165 liter dari wilayah RDTL ke wilayah RI oleh Pos Nunura pada tanggal 13 Mei 2017, penggagalan penyelundupan BBM sebanyak 300 liter bensin yang dilakukan oleh anggota Pos Damar II pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017 serta penggagalan penyelundupan BBM bensin sebanyak 325 liter dari wilayah RI ke wilayah RDTL oleh Pos Nunura pada tanggal 17 Mei 2017.
Atas hasil tersebut, Danyonif Raider 712/Wiratama Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan SE mengatakan, hal itu merupakan prestasi bagi Satgas Yonif Raider 712/Wiratama diawal penugasan dan hal ini akan ditingkatkan untuk menjaga tegaknya aturan di sepanjang daerah perbatasan.
“Keberhasilan penggagalan penyelundupan Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 712/Wiratama ini merupakan suatu keberhasilan yang tidak lepas dari peran penting masyarakat perbatasan yang turut memberikan informasi kepada kami tentang kegiatan ilegal yang sering terjadi di wilayah perbatasan darat RI-RDTL dan juga merupakan wujud kerja nyata anggota Yonif Raider yang aktif melaksanakan kegiatan jaga, sweeping pelintas batas, patroli dan pengendapan di tempat yang disering terjadi aksi penyelundupan,” ujar Elvino.
Selain keberhasilan menggagalkan penyelundupan, Batalyon yang markas komandonya berada di kota Manado, Sulawesi Utara ini juga aktif melakukan kegiatan sosial dalam rangka membantu ketertinggalan masyarakat perbatasan yang saat ini digencar-gencarkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Kami aktif mengadakan pengobatan gratis, perbantuan guru mengajar, donor darah dan karya bakti di pedesaan. Hal ini diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi simpatik dan menerima kehadiran Satgas Yonif Raider 712/Wiratama, sehingga keterbukaan masyarakat berpartisipasi memberikan informasi kepada Satgas Yonif Raider 712/Wt dalam pelaksanaan tugas menjaga kedaulatan NKRI penyelundupan di wilayah perbatasan Atambua akan semakin baik,” tambahnya.
Hal tersebut dilakukan karena meski berada di perbatasan dengan segala keterbatasannya, masyarakat perbatasan RI-RDTL adalah warga negara yang harus dijaga dan dilindungi serta dibantu semaksimal mungkin, sebagaimana yang disampaikan Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan kepada BeritaManado.com.
“Kami punya motto Satgas Yonif Raider 712/Wiratama Melayani Dengan Hati. Jadi itu yang pegangan kami dalam bertugas di perbatasan, melayani masyarakat disini dengan hati,” tutupnya. (srisurya)