• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
Home Kota Manado

Webinar Kesehatan: Tiga Penyebab Utama Henti Jantung Mendadak

by rds
Sabtu, 25 Juli 2020, 13:08 pm
in Kota Manado
  • 1share
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Siloam Manado, dr Benny Mulyanto Setiadi SpJP(K) FIHA.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Siloam Manado, dr Benny Mulyanto Setiadi SpJP(K) FIHA.

Manado – Angka kejadian henti jantung mendadak atau Sudden Cardiac Arrest (SCA) di Indonesia tergolong tinggi.

Data Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) pada 2016 menyebutkan, angka kejadian henti jantung mendadak berkisar antara 300.000 hingga 350.000 kasus.

Seiring tingginya angka kejadian henti jantung mendadak, angka keselamatan pasien yang mengalami henti jantung mendadak pun rendah dan berujung pada kematian.

Satu satunya jalan, kejadian henti jantung mendadak dapat dicegah dengan mengetahui penyebab dan faktor resikonya.

Benny menjelaskan, henti jantung mendadak bisa terjadi pada orang tua maupun orang muda.

Meski demikian, ada sedikit perbedaan henti jantung mendadak pada orang tua dan orang muda.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Manado, dr Benny Mulyanto Setiadi SpJP(K) FIHA mengatakan, sebuah laporan di Inggris menyebutkan tingkat keselamatan akibat henti jantung mendadak yang dikarenakan masalah elektrik pada jantung sangatlah kecil, yaitu hanya sekitar 8 persen.

Bahkan, jika dibandingkan serangan jantung yang merupakan masalah saluran jantung angka keselamatannya mampu mencapai 80 persen.

“Ini menunjukan, kejadian henti jantung itu lebih berbahaya dibandingkan serangan jantung. Mengingat tingkat keselamatannya hanya sepersepuluh dari serangan jantung,” ungkap Benny di sela Health Talk Siloam Hospitals Manado, Jumat (24/7/2020).

Akan kategori usia, dijelaskan Benny penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama dan sering kali disertai faktor risiko penyakit jantung, seperti hipertensi, diabetes, dan kegemukan.

“Henti jantung pada orang tua terjadi pada saat mereka beraktivitas, misalnya saat berolahraga,” jelasnya.

Penyebab utama penyakit jantung pada orang muda

Sedangkan pada orang muda, lanjut Benny, gangguan irama dan kelainan struktural merupakan penyebab utama.

Seringkali tanpa faktor risiko penyakit jantung.

“Pada orang muda, henti jantung mendadak terjadi saat beristirahat dan tidur,” tambahnya.

Menurut Benny, penyebab pertama dan terbanyak henti jantung mendadak adalah kelainan irama jantung atau disebut aritmia yang merupakan kondisi dimana detak jantung tidak teratur.

Ada tiga kemungkinan membuat jantung tidak teratur, bisa terlalu lambat maupun terlalu cepat dari detak jantung normal sebesar 60-100 detak per menit pada saat istirahat.

Jika terlalu lambat itu, di bawah dari 60 detak per menit, sedangkan terlalu tinggi diatas 100 per menit. Ada pula irama tambahan yang terjadi pada 1 persen hingga 4 persen populasi.

Pada detak jantung terlalu lambat angka kejadiannya satu setiap 1.000 orang per tahun, terlalu cepat terjadi pada 3 persen populasi.

Sedangkan penyebab henti jantung kedua adalah penyakit jantung koroner.

Ketiga, kelainan struktural pada jantung, dan terakhir genetika. Dengan demikian, yang harus dilakukan adalah pencegahan dan skrining atau pemeriksaan awal merupakan tatalaksana paling penting, kenali tanda dan gejala awal, kenali individu yang termasuk risiko tinggi,” pungkas Benny.

(***/rds)




Berita Terbaru

  • Steven Kandouw Yakin TNI-Polri Netral di Pemilu 2024 Senin, 4 Desember 2023, 18:36
  • Singapura Buka Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2025 Senin, 4 Desember 2023, 18:04
  • Disemprot Sri Sultan karena Singgung DIY Perihal Dinasti Politik, Ade Armando Minta Maaf Senin, 4 Desember 2023, 17:33
  • Waspadai Lonjakan Covid-19 dan Penyakit Pernapasan, di Singapura Meningkat Dua Kali Lipat  Senin, 4 Desember 2023, 16:57
  • GRANAT Sulut Tekankan Tindakan Tegas Polisi Hadapi Gelombang Pencurian di Tengah Krisis Harga Senin, 4 Desember 2023, 16:33
  • Sarat Toleransi, Kapolres Minut AKBP Dandung Wibowo Jadi Tamu Spesial Ibadah Pra Natal Rukun Rajawali Senin, 4 Desember 2023, 16:29
  • Sandra Moniaga Ungkap Batas Waktu Masa Reses Ketiga Pimpinan dan Anggota DPRD Sulut Senin, 4 Desember 2023, 16:19
  • Stop Provokasi! Ibu Muda Pengunggah Ujaran Kebencian Soal Kejadian di Bitung Ditangkap Polda Sulut Senin, 4 Desember 2023, 16:15
  • Wow! BCL Makin Seksi Berbalut Lingerie Mewah Gucci Rp 15,4 Juta Senin, 4 Desember 2023, 15:43

Berita Terpopuler

  • Meimo, Rumah Makan Khas Manado Tanpa MSG Kini Resmi Buka di Megamas
  • Antrian Warga Mengular di Gudang Shopee Xpress Manado, Ada Apa?
  • Relawan Perempuan KGN Sulut Konsolidasi di Minut, Optimis Menang 72 Persen
  • TPP ASN Pemprov Sulut Segera Cair, Steven Kandouw: Belanjakan dengan Bijak
  • Panglima Perang Lawan Covid-19 Berpulang, Ini Profil Alm Doni Monardo
  • Unsrat Torehkan Sejarah! Raih Medali Emas di Pimnas 36 Bandung
  • Michaela Elsiana Paruntu, Petarung Cantik dari Minsel, Siap Segel Satu Kursi DPRD Sulut
  • Hal Ini yang Disampaikan Ormas Adat Makatana Minahasa saat Pertemuan dengan Kapolda Sulut
  • Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sindir Cak Imin: Anda Cocok Jadi Wagub, Bukan Wapres!
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 1share
Tags: angka keselamatan pasienhenti jantung mendadakpenyakit jantungpenyebab penyakit jantungserangan jatung mendadaksiloam hospitalssiloam hospitals manadoSudden Cardiac Arrest
Previous Post

Rincian 44 Kasus Positif COVID-19 di Sulut per 24 Juli 2020

Next Post

Joune Ganda-Kevin Lotulung Berbagi Kasih dengan 300-an Lansia GMIM Imanuel Maumbi

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.