Angkot Bitung (foto beritamanado)
Bitung – Masyarakat menilai sejumlah sopir Angkutan Kota (Angkot) Kota Bitung tidak jujur dalam menerapkan tarif. Itu terbukti dari tarif yang ditetapkan pemerintah tak diterapkan, malah dibulatkan keatas melebihi tarif resmi.
“Dulu tarif untuk penumpang umum Rp3800 tapi dibulatkan Rp4000 oleh para sopir angkot dengan alasan tak ada uang kembalian,” kata salah satu ibu rumah tangga Girian Bawah, Mirna Lahode, Minggu (25/1/2015).
Berbeda dengan sopir Angkot di Manado, kata Lahode yang tetap menerapkan tarif sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan tanpa ditambah atupun dilebih-lebihkan. “Bahkan sopir Angkot di Manado memang menyiapkan uang kecil atau koin untuk kembalian. Tapi di Kota Bitung tidak demikian, malah tak menggubris ketika penumpan meminta uang kembalian,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Rahman, salah satu warga Pinokalan. Ia mengatakan, sopir Angkot Bitung tak berlaku jujur menerapkan tarif. Padahal secara aturan tarif Angkot tak sampai Rp4000 tapi malah dinaikkan dengan berbagai alasan.
“Para sopir Angkot Bitung memang terkesan sengaja tak menyiapkan uang kembalian sehingga selalu beralasan tak ada uang kecil ketika penumpang membayar Rp4000 atau lebih,” kata Rahman.
Lahode dan Rahman berharap, para sopir Angkot Bitung bisa meniru tindakan sopir Angkot Manado yang berlaku jujur dalam menerapkan tarif. Serta meminta Dinas Perhubungan bertindak tegas terhadap sopir yang menetapkan tarif sepihak tanpa mengikuti ketentuan tarif.(abinenobm)
Angkot Bitung (foto beritamanado)
Bitung – Masyarakat menilai sejumlah sopir Angkutan Kota (Angkot) Kota Bitung tidak jujur dalam menerapkan tarif. Itu terbukti dari tarif yang ditetapkan pemerintah tak diterapkan, malah dibulatkan keatas melebihi tarif resmi.
“Dulu tarif untuk penumpang umum Rp3800 tapi dibulatkan Rp4000 oleh para sopir angkot dengan alasan tak ada uang kembalian,” kata salah satu ibu rumah tangga Girian Bawah, Mirna Lahode, Minggu (25/1/2015).
Berbeda dengan sopir Angkot di Manado, kata Lahode yang tetap menerapkan tarif sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan tanpa ditambah atupun dilebih-lebihkan. “Bahkan sopir Angkot di Manado memang menyiapkan uang kecil atau koin untuk kembalian. Tapi di Kota Bitung tidak demikian, malah tak menggubris ketika penumpan meminta uang kembalian,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Rahman, salah satu warga Pinokalan. Ia mengatakan, sopir Angkot Bitung tak berlaku jujur menerapkan tarif. Padahal secara aturan tarif Angkot tak sampai Rp4000 tapi malah dinaikkan dengan berbagai alasan.
“Para sopir Angkot Bitung memang terkesan sengaja tak menyiapkan uang kembalian sehingga selalu beralasan tak ada uang kecil ketika penumpang membayar Rp4000 atau lebih,” kata Rahman.
Lahode dan Rahman berharap, para sopir Angkot Bitung bisa meniru tindakan sopir Angkot Manado yang berlaku jujur dalam menerapkan tarif. Serta meminta Dinas Perhubungan bertindak tegas terhadap sopir yang menetapkan tarif sepihak tanpa mengikuti ketentuan tarif.(abinenobm)