Bitung, BeritaManado.com – Pernyataan mengejutkan keluar dari mulut warga Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu soal profesi Wartawan.
Warga mengaku tidak percaya lagi dengan orang-orang yang mengaku sebagai Wartawan karena lebih memihak kepada perusahaan PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN).
Pernyataan itu disampaikan sejumlah warga saat menggelar aksi blokade jalan di Lingkungan I Kelurahan Pinasungkulan terkait tuntutan yang tak kunjung direalisasikan perusahaan tambang emas ini.
“Kami tidak percaya Wartawan lagi. Kami hanya dimanfaatkan untuk mencari keuntungan. Wartawan membela perusahaan dan hanya menjadikan kami sumber data,” kata sejumlah warga beberapa waktu lalu.
Warga mengaku trauma dengan kehadiran Wartawan setiap menggelar aksi. Karena hanya datang mengambil gambar dan wawancara, tapi beritanya memojokkan masyarakat yang memperjuangkan haknya.
“Kami sampai berpikir, perusahaan telah membayar semua Wartawan dan datang memata-matai saat kami menggelar aksi karena berita yang muncul lebih membela perusahaan,” katanya.
Bahkan, akibat pemberitaan yang tidak berimbang, warga Kelurahan Pinasungkulan menjadi terpecah belah antara lingkungan I dan lingkungan II.
“Setahu kami, Wartawan itu harus berpihak ke warga bukan sebaliknya. Jangan karena kepentingan materi, kami dikorbankan hingga diadu domba demi kepentingan perusahaan,” katanya.
Menanggapi pernyataan warga itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bitung, Christian Wayongkere mengaku prihatin dan menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kelurahan Pinasungkulan.
Christian tidak menampik jika saat ini begitu banyak orang-orang yang mengaku dan memanfaatkan profesi Wartawan untuk mencari keuntungan pribadi seperti yang dialami warga Kelurahan Pinasungkulan.
“Atas nama PWI Kota Bitung, kami meminta maaf. Kami harap warga Kelurahan Pinasungkulan kedepannya lebih jeli dan berhati-hati memberikan data kepada orang yang mengaku Wartawan agar tidak kecewa, apalagi merasa tertipu,” kata Christian, Jumat (20/10/2023).
Ia juga menyatakan, Wartawan yang betul-betul profesional tidak hanya sebatas memiliki kartu Pers dan asal membuat berita, tapi juga harus berimbang dalam menyampaikan informasi.
“Apalagi meliput di wilayah yang rentan konflik sosial seperti di Kelurahan Pinasungkulan. Wartawan harus jeli dan tidak asal memuat berita yang ujung-ujungnya hanya menimbulkan persoalan baru,” katanya.
(abinenobm)