Ciri Khas Kabupaten Tana Toraja
Toraja – Ignatia Lumintang, warga Langowan Kabupaten Minahasa mengungkapkan kekagumannya saat berkunjung ke daerah Sulawesi Selatan khususnya Tana Toraja. Menurutnya, eksistensi budaya masyarakat Toraja masih sangat terasa, bahkan ketika memasuki Pintu Gerbang.
Kepada BeritaManado.com, Sabtu (19/9/2015) kemarin, petugas medis di RSU Budi Setia Langowan ini mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi sorotannya saat berkeliling menyaksikan keindahan alam berbalut nuansa budaya yang sangat terasa.
“Hal luar biasa pertama yang saya saksikan yaitu Pintu Gerbang Kabupaten Tana Toraja yang ada di perbatasan dengan Kabupaten Enrekang. Kemudian Patung yang merupakan replika Pahlawan Tana Toraja Pong Tiku yang ada di pusat kota Makale sebagai Ibukota Kabupaten. Yang paling menakjubkan adalah Patung Kritus Raja yang ada di atas bukit batu,” ungkapnya.
Selain itu, keunikan yang disaksikan sendiri Ignatia sapaan akrabnya yaitu cara panen padi. Berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa saat memanen padi seorang pekerja yang diupah pemilik sawah mengikat beberapa pangkal batang bulir padi dan menjemurnya diatas batu atau lantai beton.
Yang tak kalah menyita perhatian adalah menyaksikan dari dekat tradisi pemakaman jenazah warga Tana Toraja yang dilakukan warga di batu yang berukuran besar. Tradisi tersebut bahkan masih berlangsung hingga saat ini.
“Khusus yang satu ini bukan soal bagaimana caranya akan tetapi bagaimana masyarakat setempat dengan didukung oleh pemerintah daerah mau melestarikan budaya daerah setempat. Sementara di Minahasa menurut saya sudah banyak praktek-praktek budaya yang tidak terlihat lagi, sehingga semakin mengikis identitas budaya. Budaya Minahasa sendiri baru terlihat saat ada agenda-agenda seperti HUT Provinsi atau Minahasa dan lain sebagainya,” tuturnya.
Diharapkannya, dengan adanya perbandingan apa yang ada di Tana Toraja, Pemkab Minahasa akan lebih serius lagi melakukan upaya-upaya untuk mengangkat kembali budaya daerah. (frangkiwullur)