Amurang, BeritaManado — Adanya bendungan yang rusak di Desa Karowa Kecamatan Tompasobaru Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sejak tahun 2014, ternyata menyebabkan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Dari keterangan yang diperoleh BeritaManado.com dari seorang petani Desa Karowa, Sami Karokaro mendapatkan perhitungan kerugian sebagai berikut:
– Areal Padi Sawah 400 Hektar
Padi 1 Hektar bisa menghasilkan 9 juta/4 bulan.
Maka untuk 400 Hektar 3,6 Milyar.
Dan dalam setahun 10,8 Milyar.
– Areal kolam ikan 25 Hektar
Kolam ikan bisa menghasilkan 30 juta/4 bulan
Maka untuk 25 Hektar 750 juta
Dan dalam setahun 2,25 Milyar
Jadi dalam setahun masyarakat Desa Karowa mengalami kerugian sebesar 13,05 Milyar. Saat ini sudah sekitar 3 tahun masyarakat Desa Karowa tidak bisa memanfaatkan 400 Hektar lebih lahan, sehingga mengalami kerugian sebesar 39,15 Milyar.
Belum lagi jaringan irigasi ini juga mengairi sekitar 50 Hektar sawah di Desa Torout.
Tidak diperbaikinya bendungan di Desa Karowa menyebabkan petani menjadi semakin miskin dan mengalami kesulitan dalam menyekolahkan anak.
Walaupun sudah 2 kali diperbaiki secara swadaya masyarakat, namun tetap saja rusak. Bahkan akibat kesulitam air ini warga mengalami penyakit Kolera.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Adanya bendungan yang rusak di Desa Karowa Kecamatan Tompasobaru Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sejak tahun 2014, ternyata menyebabkan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Dari keterangan yang diperoleh BeritaManado.com dari seorang petani Desa Karowa, Sami Karokaro mendapatkan perhitungan kerugian sebagai berikut:
– Areal Padi Sawah 400 Hektar
Padi 1 Hektar bisa menghasilkan 9 juta/4 bulan.
Maka untuk 400 Hektar 3,6 Milyar.
Dan dalam setahun 10,8 Milyar.
– Areal kolam ikan 25 Hektar
Kolam ikan bisa menghasilkan 30 juta/4 bulan
Maka untuk 25 Hektar 750 juta
Dan dalam setahun 2,25 Milyar
Jadi dalam setahun masyarakat Desa Karowa mengalami kerugian sebesar 13,05 Milyar. Saat ini sudah sekitar 3 tahun masyarakat Desa Karowa tidak bisa memanfaatkan 400 Hektar lebih lahan, sehingga mengalami kerugian sebesar 39,15 Milyar.
Belum lagi jaringan irigasi ini juga mengairi sekitar 50 Hektar sawah di Desa Torout.
Tidak diperbaikinya bendungan di Desa Karowa menyebabkan petani menjadi semakin miskin dan mengalami kesulitan dalam menyekolahkan anak.
Walaupun sudah 2 kali diperbaiki secara swadaya masyarakat, namun tetap saja rusak. Bahkan akibat kesulitam air ini warga mengalami penyakit Kolera.
(TamuraWatung)