Amurang – Warga Desa Kotamenara, Kecamatan Amurang Timur, Minahasa Selatan adalah wilayah terdekat dengan gunung berapi soputan, jaraknya hanya radius 9 kilometer dari puncak gunung soputan. Hal ini membuat masyarakat setempat dihantui rasa takut apalagi gunung soputan menunjukan tanda-tanda akan erupsi.
“Memang ada rasa takut, apalagi gunung soputan akan menunjukan tanda-tanda akan meletus, lebih mengkhawatirkan kami warga Desa Kotamenara. Tapi mau bilang apa, kami hanya memiliki rumah dan lahan di kampung ini, jadi meski dihantui rasa takut akan gunung soputan, kami tetap menjalankan kerja kami dengan lebih waspada,” ujar Andri Wongkar, dibenarkan istrinya, Keluarga Wongkar-Lumintang kepada beritamanado.com
Wongkar menambahkan, jika melihat situasi gunung soputan akan meletus kami warga bersiap-siap mengungsu ke desa terdekat, dengan mempersiapkan bekal makanan dan pakaian.
Disentil jika pemerintah akan merelokasi masyarakat setempat, karena ancaman gunung berapi, kata Wongkar, keluarganya tidak mempersoalkanya. Tapi itu kalau pemerintah memang menyediakan lahan dan itu sudah sangat berbahaya, terpaksa harus pindah.
“Kampung ini (Desa Kotamenara, red) sebelumnya lebih dekat dengan gunung soputan. Karena takut ancaman gunung soputan, maka kami dipindahkan di kampung saat ini, pada tahun 1985 lalu,” ungkap Wongkar, jumat (2/5/2014). (sanlylendongan)
Amurang – Warga Desa Kotamenara, Kecamatan Amurang Timur, Minahasa Selatan adalah wilayah terdekat dengan gunung berapi soputan, jaraknya hanya radius 9 kilometer dari puncak gunung soputan. Hal ini membuat masyarakat setempat dihantui rasa takut apalagi gunung soputan menunjukan tanda-tanda akan erupsi.
“Memang ada rasa takut, apalagi gunung soputan akan menunjukan tanda-tanda akan meletus, lebih mengkhawatirkan kami warga Desa Kotamenara. Tapi mau bilang apa, kami hanya memiliki rumah dan lahan di kampung ini, jadi meski dihantui rasa takut akan gunung soputan, kami tetap menjalankan kerja kami dengan lebih waspada,” ujar Andri Wongkar, dibenarkan istrinya, Keluarga Wongkar-Lumintang kepada beritamanado.com
Wongkar menambahkan, jika melihat situasi gunung soputan akan meletus kami warga bersiap-siap mengungsu ke desa terdekat, dengan mempersiapkan bekal makanan dan pakaian.
Disentil jika pemerintah akan merelokasi masyarakat setempat, karena ancaman gunung berapi, kata Wongkar, keluarganya tidak mempersoalkanya. Tapi itu kalau pemerintah memang menyediakan lahan dan itu sudah sangat berbahaya, terpaksa harus pindah.
“Kampung ini (Desa Kotamenara, red) sebelumnya lebih dekat dengan gunung soputan. Karena takut ancaman gunung soputan, maka kami dipindahkan di kampung saat ini, pada tahun 1985 lalu,” ungkap Wongkar, jumat (2/5/2014). (sanlylendongan)