Manado, BeritaManado.com – Seleksi Calon Komisi Nasional (Komnas) Perempuan yang telah dilaksanakan selama 6 bulan terakhir, menuai protes.
Secara mengejutkan, nama Pdt Ruth Kezia Wangkai, satu-satunya wakil asal Sulawesi Utara, tiba-tiba hilang dari daftar 20 besar kandidat, yang diumumkan Jumat (22/11/2019) di webside Komnas Perempuan.
Padahal, nama Ketua DPP Perempuan Berpendidikan Teologia itu berada di peringkat ke-6 hasil tes wawancara yang telah di publish di website Komnas Perempuan.
Lucunya, dua nama yang berada di peringkat paling terakhir hasil tes wawancara, dipilih untuk menggantikan Pdt Ruth.
Informasi yang diperoleh, masuknya Pdt Ruth Wangkai di peringkat 6 hasil tes wawancara, di luar skenario yang ada.
Apalagi, nama-nama yang dijagokan justru berada di peringkat bawah.
“Digugurkannya ibu Pdt Ruth (Wangkai) istilahnya failed accomplished,” ujar sumber resmi.
Sementara, Pdt Ruth Kezia Wangkai yang dihubungi Minggu (24/11/2019) malam mengaku tidak tahu apa alasan sampai namanya digugurkan dalam seleksi 20 besar.
Rencananya, Senin (25/11/2019), Pdt Ruth akan melayangkan surat somasi terkait dengan hasil pengumuman calon tersebut.
“Saya hanya meminta transparansi tentang hasil. Bagaimana bisa, seleksi 6 bulan yang dilakukan panitia seleksi kemudian digugurkan secara tiba-tiba tanpa ada klarifikasi, tanpa ada bukti-bukti dan ketidakjelasan alasan yang digunakan untuk menjatuhkan,” kata Pdt Ruth.
Menurutnya, hasil tersebut juga mengingkari prinsip-prinsip Paris yang harus memperhatikan aspek keterwakilan wilayah, gender, profesi, agama, keyakinan maupun kepercayaan.
“Tentunya semua kondisi ini bukan persoalan personal, melainkan bagaimana prinsip itu justru diabaikan. Saya disini, bukan lagi bicara personal, melainkan bicara jejaring yang mendukung dan bicara tentang transparansi,” pungkas Pdt Ruth.
(Finda Muhtar)