Manado – Pasca bencana di Kota Manado pada 15 Januari 2014 lalu, bukan hanya memporak-porandakan bangunan pemukiman masyarakat dan pemerintah. Namun, tercatat belasan ribu warga korban bencana mengalami berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, dr Robby Mottoh pun mengakui bahwa lebih dari 15 ribu warga Kota Manado yang mendapatkan perawatan dan pengobatan di posko kesehatan maupun rumah sakit, khusus korban bencana.
Namun ditegaskan Mottoh, sejauh ini pihaknya tidak mengalami kendala dalam penanganan kesehatan bagi masyarakat korban bencana. Karena ketersediaan obat masih cukup, pemerintah juga ditunjang dengan banyak relawan mendirikan posko kesehatan dan Dinkes Manado menapatkan bantuan dari Dinkes Provinsi Sulut.
“Berdasarkan data yang diperoleh dari posko kesehatan dan RS, lebih dari 15 ribu warga korban bencana dirawat maupun mendapatkan pengobatan dengan berbagai penyakit diantaranyan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), hermatitis (gatal-gatal), luka ringan seperti tertusuk paku atau luka sobek, dan beberapa penyakit lainnya. Untuk obat- obatan masih mencukupi dan kami terbantu dengan adanya posko kesehatan yang didirikan relawan dan pasokan obat dari Dinkes Sulut,” pungkas Mottoh. (Leriando Kambey)
Manado – Pasca bencana di Kota Manado pada 15 Januari 2014 lalu, bukan hanya memporak-porandakan bangunan pemukiman masyarakat dan pemerintah. Namun, tercatat belasan ribu warga korban bencana mengalami berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, dr Robby Mottoh pun mengakui bahwa lebih dari 15 ribu warga Kota Manado yang mendapatkan perawatan dan pengobatan di posko kesehatan maupun rumah sakit, khusus korban bencana.
Namun ditegaskan Mottoh, sejauh ini pihaknya tidak mengalami kendala dalam penanganan kesehatan bagi masyarakat korban bencana. Karena ketersediaan obat masih cukup, pemerintah juga ditunjang dengan banyak relawan mendirikan posko kesehatan dan Dinkes Manado menapatkan bantuan dari Dinkes Provinsi Sulut.
“Berdasarkan data yang diperoleh dari posko kesehatan dan RS, lebih dari 15 ribu warga korban bencana dirawat maupun mendapatkan pengobatan dengan berbagai penyakit diantaranyan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), hermatitis (gatal-gatal), luka ringan seperti tertusuk paku atau luka sobek, dan beberapa penyakit lainnya. Untuk obat- obatan masih mencukupi dan kami terbantu dengan adanya posko kesehatan yang didirikan relawan dan pasokan obat dari Dinkes Sulut,” pungkas Mottoh. (Leriando Kambey)