Silian Raya, BeritaManado.com — Orang Tua dari pasien didalam Video yang Viral meronta kesakitan dan dalam kondisi diikat kaki tangan saat di Puskesmas Tombatu, Rabu (13/7/2022) pekan lalu, memberikan penjelasan.
Olvi Kambey ibu dari pasien kepada BeritaManado.com menjelaskan bahwa anaknya tidak terkena rabies seperti sebagaimana didiagnosa oleh pihak Puskesmas Tombatu maupun Rumah Sakit Noongan.
“Petugas Puskesmas Tombatu ada tanya ini adik kenapa kejang-kejang begini, pernah anjing gigit? Jadi suami saya mengaku, memang ini anak pernah anjing gigit dua bulan lalu, cuman kasihan ini anak saya biasa saja, tidak ada reaksi,” ujar Olvi saat diwawancarai di rumahnya di Kecamatan Silian Raya, Senin (19/7/2022).
Selain tak ada reaksi di bulan pertama sejak digigit anjing, Olvi mengatakan aktivitas anaknya masih normal sebagaimana anak-anak lainnya.
“Kalau ini anak rabies dia mungkin tidak beraktivitas makan, mandi bermain pasti tidak mau, karena waktu tahu anjing gigit kami keluarga langsung bawa ke puskes, cuman tidak ada vaksin disitu tapi dikasih obat, tapi tetap ada suruh obat sama Om Yos tukang obat tradisional, jadi anak saya bukan rabies” jelasnya.
Sehingga sewaktu mendengar pengakuan dari dirinya dan suami saat berada diruangan Puskesmas Tombatu, lanjut Olvi petugas sudah mulai enggan untuk membantu merawat anaknya.
“Waktu di ruangan puskes anak ini ada muntah tapi petugas tidak mau kasih bersih, jadi saya ada bawa ini anak saya keluar, dia muntah pertama macam kopi ada campuran begitu, waktu ada bawa keluar ini anak meronta, saya coba teriak minta tolong tapi perawat tidak perduli, nanti boleh satu jam di luar baru datang,” kata Olvi sambil menangis.
Olvi juga menyangkan sikap dari petugas di puskesmas yang mengikat anaknya layaknya seekor hewan, kalaupun memang harus diikat setidaknya diikat layaknya manusia.
“Saya tidak minta petugas ikat anak saya, cuman perawat tetap ikat. Saya pikir setelah diikat ini mau dikasih pindah ke tempat tidur terus ikat disitu, tapi ini cuman di lantai, ada ikat macam binatang kasihan,” jelasnya.
Olvi juga menambahkan, ia datang ke Puskesmas mengikuti arahan dari salah satu dokter umum dimana anaknya setelah diperiksa tidak ada indikasi terkena rabies melainkan rada asam lambung.
Sehingga harus segera di rujuk ke Rumah Sakit Noongan, karena untuk meminta surat rujukan hanya di Puskesmas Tombatu.
“Dokter Joy di Tombatu ada periksa, terus dia bilang ini sakit berat karena anak saya sudah mengidap rada asam lambung karena sudah lambungnya luka, tapi saat bilang pernah anjing gigit dua bulan lalu, perawat mulai enggan membantu” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tombatu dr. Dintje M. Kojong mengatakan petugas kesehatan telah memberikan pelayanan terbaik dalam menangani korban.
Sedangkan kenapa anak ini diikat kaki dan tangannya semata-mata demi kebaikan korban, orang tuanya, dan juga petugas kesehatan.
“Kami juga sudah memberikan pelayanan terbaik, kenapa kaki dan tangannya diikat? Itu demi kebaikan orang tuanya dan juga petugas kami,” ujar Dintje saat konferensi pers, di kantor Bupati Mitra, Senin (19/7/2022).
(Hendra Usman)