Manado, BeritaManado.com — Lion Group menyampaikan perkembangan terbaru yaitu sesuai pemberitahuan resmi otoritas penerbangan sipil nomor NOTAM A1000/24 NOTAMR A0999/24.
Dalam NOTAM tersebut diberitahukan bahwa Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ditutup sementara pada Kamis (18/4/2024) dikarenakan dampak erupsi Gunung Ruang.
Berdasarkan pemberitahuan tersebut, sebagai langkah mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first) maka penerbangan Lion Group dari dan menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi mengalami pembatalan.
Rute yang terdampak meliputi: Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Sorong, Gorontalo, Kao, Labuha, Luwuk, Melonguane, Palu, Tahuna dan Ternate.
Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran persnya menjelaskan, Lion Group telah menginformasikan kepada seluruh penumpang tentang pembatalan sementara penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.
“Lion Group akan mengakomodasi apabila ada permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi penumpang yang terdampak,” ujar Danang.
Lion Group menyampaikan, bahwa pembatalan
sementara penerbangan dimaksud disebabkan oleh keadaan force majeure, peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau dicegah diluar kemampuan perusahaan.
Dalam hal ini, erupsi Gunung Ruang adalah peristiwa force majeure yang mengganggu operasional penerbangan Lion Group dari dan ke Manado.
“Operasional dan layanan penerbangan Lion
Group dari dan ke Manado akan beroperasi kembali setelah Bandar Udara Sam Ratulangi dinyatakan aman untuk penerbangan berdasarkan pemberitahuan resmi dari
otoritas penerbangan,” kata Danang.
Lion Group senantiasa berkoordinasi dengan
para pemangku kepentingan, seperti pengelola bandar udara, AirNav Indonesia, BMKG, dan pihak terkait lainnya, untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada para penumpang.
Mengapa Abu Vulkanik Sangat Mengganggu Keselamatan (Membahayakan) Penerbangan?
1. Abrasi Permukaan Pesawat:
• Partikel abu vulkanik yang
keras dan tajam dapat menggores permukaan pesawat, termasuk kaca depan kokpit
dan sayap.
• Abu vulkanik di atmosfer bisa
signifikan mengurangi visibilitas, membahayakan terutama saat lepas landas dan
mendarat.
• Dapat mengganggu aerodinamika
pesawat.
2. Kerusakan pada Mesin:
• Abu vulkanik yang masuk ke
mesin dapat meleleh dan kemudian mengeras, mengganggu aliran udara dan
efisiensi mesin.
• Dalam kondisi tertentu, hal ini
dapat menyebabkan mesin berhenti beroperasi.
3. Gangguan pada Sistem Elektronik:
• Partikel abu bersifat konduktif
dan abrasif, berpotensi merusak sistem elektronik dan instrumen pesawat.
4. Kerusakan pada Infrastruktur Bandara:
• Abu tebal di landasan pacu meningkatkan risiko saat lepas landas atau mendarat. Abu juga bisa menyumbat dan merusak sistem serta instrumen bandar udara.
(***/srisurya)