BITUNG—Sejumlah mahasiswa Universitas Sari Putra Tomohon (UNSRIT) mendatangi kota Bitung, Jumat (22/7) untuk menggalang bantuan korban bencana gunung Lokon kota Tomohon. Aksi penggalangan bantuan ini sendiri langsung menuai simpati masyarakat kota Bitung yang berada di seputaran wilayah Girian.
Tak hanya masyarakat, namun sejumlah pengguna jalan yang melintas di jalan Girian ikut memberikan sumbangan. Karena mereka merasa iba dengan kondisi yang dialami ribuan warga Tomohon yang harus hidup di camp pengungsi karena ancaman debu gung Lokon.
“Apa yang dilakukan oleh beberapa mahasiswi patut dicontohi oleh beberapa organisasi kemahasiswaan ataupun sekolah perguruan lainnya, jangan hanya diam melihat penderitaan saudara kita di Tomohon,” kata salah satu pengendara yang ikut memberikan sumbangan, Chisye Mantiri.
Mantiri sendiri merasa tergugah dengan sikap mahasiswa UNSRIT tersebut yang dating jauh-jauh ke kota Bitung mengumpulkan sumbangan hanya karena peduli dengan apa yang dialami masyarakat disana. Sedangkan sejumlah mahasiswa seperti STIE PETRA kota Bitung dan sejumlah LSM serta Ormas dan Organisasi Kepemudaan lainnya tidak tergerak untuk melakukan aksi kemanusiaan tersebut.
“Malah Pemkot Bitung juga kami lihat belum pernah melakukan aksi tersebut jadi kami sangat salut dengan kepedulian mahasiswa UNSRIT yang rela berpanas-panasan mengumpulkan bantuan di kota Bitung,” kata Mantiri.
Sementara itu menurut, koordinator mahasiswa UNSRIT yang melakukan pengumpulan bantuan, Jeane Mokoagouw mengatakan, penggalangan bantuan hanya dilakukan 2 hari saja. Yakni hari Kamis dan Jumat.
“Kami sangat bangga karena banyak warga Bitung terlebih kalangan pengendara yang sangat peduli akan aksi yang kami lakukan ini. Mudah-mudahan dengan adanya hal ini kota Bitung akan semain diberkait oleh Tuhan,” kata Mokoagouw.
Sementara itu, dari pantauan, aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa ini di seputaran jalan raya Girian tepatnya di depan SMPN negeri 1 dan di dekat gereja Katolik Girian.(en)