Langowan – Umat katolik seluruh dunia resmi masuki Minggu sengsara. Hal ini ditandai dengan perarakan umat dengan memegang daun palma dari suatu tempat menuju gereja seperti pada Minggu (13/4/2014) ini. Demikianlah hal ini dalam tradisi gereja katolik dikenal dengan perayaan Minggu Palma.
Minggu Palma itu sendiri pada waktu Yesus hidup merupakan awal sengsara-Nya sebelum disalibkan. Sebagaimana tertulis dalam kitab suci, Yesus memasuki Kota Yerusalem bersama murid-murid dengan menunggangi seekor keledai muda. Di Yerusalem, Yesus disambut banyak orang juga dengan daun palma di tangan mereka.
“Keberanian Yesus memasuki kota dimana Ia akan dijatuhi hukuman mati adalah bukti bahwa Tuhan Yesus betul-betul mau menyelamatkan umat manusia di muka bumi ini. Hal itulah yang tetap dipelihara gereja katolik hingga saat ini dalam bentuk adegan yang hidup,” ungkap Pastor Paroki St Petrus Langowan Kanisius Rumondor MSC.
Gereja sendiri merefleksikan awal sengsara Yesus itu dengan cara yang kreatif dan unik tanpa mengabaikan liturgi gereja yang sudah tertata sejak dahulu. Sebagaimana diketahui, liturgi dalam gereja katolik ada sesuatu yang tidak bisa dirubah.
Pada bagian lain, Adri Wurangian yang memerankan tokoh Yesus pada perayaan Minggu palma mengaku bahwa dirinya hanya bisa mengatakan ya, saat dihubungi panitia. Tokoh Yesus akan diperankan kembali Koordinator Wilayah Pelayanan Dua Paroki St Petrus Langowan itu pada Jumat Agung nanti. (Frangki Wullur)