Manado, BeritaManado.com — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) khususnya lagi di Kota Manado menolak kenaikan PPN 12%.
GMNI melalui keterangan tertulisnya yang di kirimkan Ketua GMNI Manado Taufik Poli pada Selasa, (31/12/2024) menyebut bahwa, kenaikan PPN 12% adalah kebijakan yang tidak tepat dan membebani rakyat banyak.
“Kenaikan PPN akan berdampak pada sektor UMKM dan daya beli masyarakat,” ungkap Taufik.
Masyarakatlah yang akan menanunggung biaya akhir suatu produk yang mengalami kenaikan biaya produksi akibat kenaikan PPN.
BPS telah mencatat deflasi selama 5 bulan berturut, dimana pada bulan Mei sebesar 0,03%, dan per september 2024 naik menjadi 0,12%.
“Salah satu faktor yang menyebabkannya yaitu penurunan daya beli masyarakat,” ucap Taufik
“Selain itu meningkatnya PHK masal membuat kenaikan PPN semakin tidak tepat,” sambung Taufik.
Menurut Kemnaker, hingga Desember 2024 total sudah 80.000 buruh mengalami PHK. Di sisi lain, menurut BPS kelas menengah Indonesia yang menjadi penopang daya beli mengalami penurunan, dimana pada 2019 tercatat 57,77 juta orang (21.45%) tersisa menjadi 47,85 juta orang (17,13%) pada 2024.
“Artinya ada 9,48 juta kelas menengah Indonesia turun kelas dan mengakibatkan jumlah kelas menengah rentan mengalami kenaikan (48,20% pada 2019, 49,22% pada 2024),” jelasnya
Dengan begitu, DPC GMNI Manado mendorong pemerintah untuk memberlakukan Pajak Kekayaan yang menyasar total kekayaan 10% orang terkaya di Indonesia.
“Hal ini adalah upaya mengatasi ketimpangan ekonomi, dimana menurut riset Celios, 50 orang terkaya di Indonesia setara dengan harta 50 juta rakyat biasa,” terang Taufik.
Jika pemerintah serius mengatasi perekonomian yang sedang sulit, maka pajak atas kekayaan bisa menjadi opsi perpajakan yang lebih adil dan dapat mendorong pendapatan pemerintah melalui pajak sehingga dapat digunakan untuk mendukung perekonomian masyarakat
“Pajak kekayaan adalah pajak yang dikenakan terhadap total kekayaan seseorang dikali nilai pajak yang dibebankan dalam setahun,” tutupnya.
(*/Erdysep Dirangga)