Manado – Puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Manado didampingi orang tua kembali mendatangi DPRD Sulut, Kamis (18/8/2016) sore.
Diterima Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut, puluhan mahasiswa tersebut mengaku tidak puas pada hasil hearing Komisi 4 bersama pimpinan Politeknik, awal pekan ini karena dianggap tidak menghasilkan keputusan berarti.
“Kembali kami datang karena hearing lalu tidak menghasilkan rekomendasi berarti apalagi pihak pimpinan Politeknik tidak merespon baik hasil hearing lalu,” ujar Candra dan Prasetyo, mewakili mahasiswa.
Kepada Wenny Lumentut, para mahasiswa kembali menjelaskan tirani pendidikan yang dilakukan Direktur Politeknik Manado, Ir Ever Notje Slat yang bertindak semena-mena kepada 406 mahasiswa hanya karena tidak membayar uang sejumlah Rp1,5 Juta biaya pendidikan hingga batas akhir 4 Agustus 2016.
“Kami dinyatakan cuti dan tidak boleh berada di kampus. Padahal, kami berniat membayar. Termasuk ada yang membayar pada tanggal 4 tapi bank offline, kemudian dibayarkan keesokan harinya tanggal 5 Agustus sudah tidak diterima,” jelas Prasetyo. (jerrypalohoon)
Manado – Puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Manado didampingi orang tua kembali mendatangi DPRD Sulut, Kamis (18/8/2016) sore.
Diterima Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut, puluhan mahasiswa tersebut mengaku tidak puas pada hasil hearing Komisi 4 bersama pimpinan Politeknik, awal pekan ini karena dianggap tidak menghasilkan keputusan berarti.
“Kembali kami datang karena hearing lalu tidak menghasilkan rekomendasi berarti apalagi pihak pimpinan Politeknik tidak merespon baik hasil hearing lalu,” ujar Candra dan Prasetyo, mewakili mahasiswa.
Kepada Wenny Lumentut, para mahasiswa kembali menjelaskan tirani pendidikan yang dilakukan Direktur Politeknik Manado, Ir Ever Notje Slat yang bertindak semena-mena kepada 406 mahasiswa hanya karena tidak membayar uang sejumlah Rp1,5 Juta biaya pendidikan hingga batas akhir 4 Agustus 2016.
“Kami dinyatakan cuti dan tidak boleh berada di kampus. Padahal, kami berniat membayar. Termasuk ada yang membayar pada tanggal 4 tapi bank offline, kemudian dibayarkan keesokan harinya tanggal 5 Agustus sudah tidak diterima,” jelas Prasetyo. (jerrypalohoon)