Ratahan, BeritaManado.com — Tim penilai kabupaten sehat (Swasti Saba) tingkat nasional menyambangi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), pada Rabu (9/10/2019).
Kunjungan dimulai dengan melihat kondisi kantor dan pelayanan di Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di Blok A Kantor Bupati.
Ketua Tim Penilai Aris Munandar mengatakan, penilaian ini guna menguji peningkatan predikat Mitra dari tingkat Swasti Saba Padapa menjadi Swasti Saba Wiwerda.
Pihaknya mengapresiasi keinginan Pemkab Mitra untuk terus meningkatkan layanannya bagi rakyat Mitra.
“Ini bukan kali pertama bagi Kabupaten Minahasa Tenggara, karena tahun 2017 sudah meraih Swasti Saba Padapa. Di tahun 2019 pemerintah daerah mengajukan untuk naik tingkat, artinya ingin melihat keberhasilan dalam dua tahun ini. Tingkat peningkatan yang hendak diraih, sesuai tema menuju Swasti Saba Wiwerda,” ujarnya.
Aris juga turut mengapresiasi penyelenggaraan pemerintahan di Pemkab Mitra, di bawah kepemimpinan Bupati James Sumendap SH, dimana komitmen Bupati untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, harus dibuktikan dengan penilaian yang terukur dan jelas.
“Kami berterima kasih atas kinerja Pemda atas penyelenggaran kabupaten/kota sehat. Ini merupakan tanggung jawab kepala daerah untuk melihat bagaimana peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Misalnya, melihat bukan hanya orang yang meninggal, tapi juga memperhatikan keluarga yang ditinggal (dengan dana kedukaan),” tandasnya.
Selain di Blok A Kantor Bupati, tim penilaian tingkat nasional itu juga menyambangi sejumlah Puskesmas dan sekolah, guna melakukan penilaian peningkatan Kabupaten Sehat Mitra dari Padapa menuju Swastisaba Wiwerda.
“Ini komitmen kepala daerah untuk mensinergikan beberapa program antar OPD namun ini baru konsep. Tujuan kami untuk memastikan konsistensi program kegiatan yang dilakukan oleh Pemda,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk menaikan tingkat ke Swasti Saba Wiserda, ada empat tatanan dari beberapa indikator khusus yang harus diimplementasikan Pemkab Mitra, diantaranya tatanan pemukiman dan sarana sehat, perkantoran sehat, industri sehat, dan ketahanan pangan dan gizi.
“Sesuai rapat evaluasi maka kami simpulkan respon pemerintah dan masyarakat sangat tinggi melalui apa yang kami lihat. Selain itu, lokus tatanan yang diusulkan sangat serius ditampilkan oleh masyarakat, baik itu pihak terkait dan dukungan lintas sektor, serta dinas yang terlibat. Kami kagum keterlibatan para camat dan hukum tua,” tukasnya.
Sementara terkait hasil penilaian nanti akan diplenokan di awal November, untuk 167 kabupaten/kota secara serentak.
“Semoga penyerahan swastisaba ini bisa dibuka presiden. Kami punya kode etik untuk ini sehingga belum bisa menyampaikan hasilnya karena ini wewenang rapat pleno pimpinan,” pungkasnya.
Tim Penilaian dari Kementerian Dalam Negeri RI Aris Munandar SE.MM, Tim Penilai dari Kementerian Kesehatan Lucky Aris Suryono selaku JFU Subdit PUTK turut, didampingi jajaran Setdakab Mitra, diantaranya Asisten 1 Yani Rolos, Asisten 2 Joutje Wawointana, Asisten 3 Frits H Mokorimban dan para kepala dinas, serta Kabag Humpro Arnold Mokosolang.
(jenlywenur)