Bitung, Beritamanado.com – Kasus pembunuhan di Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari rupanya bukan hanya dipicu minuman keras (Miras), tapi kuat dugaan ada faktor lain hingga nyawa Novri Hadire (21) warga Kelurahan Batuputih Kecamatan Ranowulu melayang.
Kasus itu terjadi salah satu tempat kost Perum Puri Permata Indah Kelurahan Menembo-nembo Kecamatan Matuari, Minggu (29/03/2020) subuh.
BACA JUGA: Pemuda Manembo-nembo Ini Tewas Dikeroyok Tiga Rekannya yang Masih Berusia Belasan
Hal itu terungkap saat Polsek Matuari menggelar rekonstruksi di halaman Mako Polsek yang menghadirkan para terduga pelaku MK (15) dan FK (18) keduanya warga Kecamatan Ranowulu serta NW (16) warga Desa Winuri Minut serta sejumlah saksi termasuk seorang perempuan inisial AA, Jumat (03/04/2020).
Rekonstruksi itu dipimpin langsung Kapolsek Matuari, Kompol Dolfie Rengkuan dan ada 26 adegan yang diperakan para pelaku dan sejumlah saksi dengan diawali saksi BL dan Novri mendatangi tempat kost saksi RM di tempat kost Perum Puri Permata Indah.
Kedatangan korban ke lokasi itu untuk berpesta Miras dan disitu juga ada perempuan AA.
Saat sedang Miras, datanglah pelaku NW dan ikut bergabung tapi tidak beberapa lama NW meminta permisi untuk tidur akibat pengaruh Miras.
Novri sendiri saat itu diduga juga sudah dalam keadan mabuk dan mencoba menggoda serta mendekati AA tapi perempuan ini menolak dan menghindar.
Merasa rayuannya tidak ditanggapi AA, Novri mulai jengkel dan mulai membuat keributan seraya mengancam akan memukul NW yang sementara tidur karena menggap AA dengan NW berpacaran.
Novri kemudian berteriak (bakuku) mencari lawan untuk berkelahi akibat rayuannya terhadap AA tidak ditanggapi.
Mendengar Novri mulai bakuku, NW terbangun dan jengkel mendengarnya sehingga keluar dari kamar kost untuk meminta korban berhenti berteriak-teriak.
Tak lama, Novri pergi tapi kembali lagi, lalu menggedor-gedor pintu kamar kost yang didalamnya ada saksi AA bersama NW.
AApun berusaha menenangkan NW agar tidak terpancing ajakan Novri berkelahi dan sempat suasana mereda.
Namun rupanya NW diam-diam menghubungi rekannya yakni FK dan MK dengan mengatakan bahwa dirinya dipukuli orang, sehingga keduanya datang serta bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap Novri dengan senjata tajam hingga tewas.
Usai rekonstruksi, Kapolsek mengatakan, Novri meninggal dunia akibat penganiyaan tergabar di adegan ke 20 hingga ke 23 saat NW dan kedua rekannya melakukan pengeroyokan menggunakan senjata tajam.
“Rekonstruksi dilakukan di halaman Mako Polsek dengan pertimbangan keamanan dan itu disetujui keluarga korban,” kata Dolfie.
(abinenobm)