Manado – Kepala Zona Maritim Tengah Bakamla-RI, Brigjen (Pol) Drs Bastomy Sanap SH. MBH. M.Hum, mengatakan Bakamla memiliki tanggung-jawab mengamankan wilayah perairan Indonesia hingga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Diakui Brigjen Bastomy Sanap, kasus illegal fishing yang dilakukan nelayan asal Filipina sebenarnya merupakan warga Indonesia yang sudah berdomisili di Filipina.
“Setelah kami tangkap ternyata kebanyakan dari mereka adalah warga keturunan Nusa Utara, Sangihe, Talaud dan Sitaro yang kita kenal dengan sebutan Pisang (Philipina-Sangihe) dan SaPi(Sangihe-Philipina). Kalau warga Filipina asli mereka takut masuk wilayah perairan Indonesia,” jelas Bastomy Sanap.
Lanjut Bastomy Sanap, Bakamla terus mengantisipasi ancaman nyata bagi kedaulatan Indonesia. Ancaman terorisme, trafficking hingga peredaran narkoba harus dihadapi seluruh elemen masyarakat.
“Ancaman terorisme itu nyata, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga harus pro aktif jangan terlena. Laporkan jika ditemukan gejala-gejala mencurigakan. Meningkatkan penjagaan wilayah perairan Bakamla membutuhkan tambahan fasilitas kapal dan jika berkenan bisa dibantu oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait,” terang Bastomy Sanap. (JerryPalohoon)