Manado, BeritaManado.com — Nuansa berbeda ditampilkan Jemaat GMIM Zaitun Mahakeret Manado pada perayaan ibadah Pengucapan Syukur, Minggu (25/9/2022).
Dihadiri sekitar 1.500 jemaat, ibadah Pengucapan Syukur dilakukan dengan nuansa keberagaman.
Semua jemaat yang hadir memakai baju adat, dan ibadah dipimpin Ketua Jemaat Pdt Lucky Rumopa MTh, Pdt John Tilaar STh, MSi dan Pdt Pangalila-Muntuan MTh.
Adapun firman Tuhan diambil dari Kitab Ulangan 26:1-11.
Dalam ibadah, ditekankan pentingnya ucapan syukur baik material maupun spritual.
Pdt Lucky Rumopa menegaskan aspek Pengucapan Syukur harus ditandai dengan pemberian, sebagaimana firman Tuhan dimana Musa menyampaikan agar pemberian hasil pertama mesti menjadi tanda hubungan antara manusia dan Tuhan.
Spesialnya, ibadah ditandai dengan tetengkoreng dan pemukulan tambur.
Dan semua liturgi memakai bahasa Minahasa dikombinasi dengan bahasa Sangihe.
“Ibadah diantar dengan proses kabasaran dan berjalan semarak karena dituntun dengan musik kolintang dan musik bambu,” kata Lucky.
Menurut Lucky, kebersamaan dan kekeluargaan semakin terasa karena masing-masing perwakilan kolom membawakan makanan untuk disantap bersama.
“Harapan kami agenda serupa dilakukan tiap tahun. Karena sejatinya Pengucapan Syukur adalah momentum peningkatan iman,” harap Lucky.
Lucky berharap, meriahnya Pengucapan Syukur di Jemaat GMIM Zaitun Mahakeret dapat memberikan pendidikan dini kepada anak-anak akan pentingnya mengucap syukur di kemudian hari.
Dalam rangkaian Pengucapan Syukur tersebut, Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili oleh Kepala Dinas Pangan Sandra Moniaga.
Sementara sambutan disampaikan oleh Wakil Ketua BPMJ Zaitun Mahakeret, Fentje Sendow.
Ibadah diinisiasi Panitia Hari-hari Raya Gerejawi (PHRG) di bawah komando Noldy Kumendong.
Turut hadir Bendahara Sinode GMIM, Windy Lucas dan Ketua Yayasan GMIM Ds AZR Wenas, David Sompie.
(Alfrits Semen)