Airmadidi – Gebyar Wisata Bahari Nusantara dalam rangkaian kegiatan Festival Bunaken 2015 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Minut di Hotel Sutanraja beberapa waktu lalu, rupanya menuai protes warga.
Salah satu fotografer Sulut Ronny Buol merasa dirugikan pihak penyelenggara karena foto-fotonya dipamerkan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Saya kaget karena tidak tahu ternyata foto-foto saya ikut dipamerkan. Dan saya ditetapkan menjadi juara kedua, padahal saya tidak pernah mendaftar ikut lomba,” kata Buol, Selasa (10/11/2015).
Atas kejadian ini, Buol mengancam akan melaporkan pihak Disbudpar Minut ke kepolisian.
“Jangan-jangan, ini hanya cara Disbudpar untuk menghemat anggaran lalu mengambil keuntungan pribadi,” lanjut Buol yang juga berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media nasional.
Menurut Buol, dirinya baru tahu sebagai pemenang juara II setelah dihubungi teman sesama fotografer yang menjadi juara I.
Terkait masalah tersebut, pihak Disbudpar Minut ketika dikonfirmasi melalui PPTK Mercy Sigarlaki menjelaskan bahwa kejadian tersebut hanya kesalahan teknis dari pemandu acara.
“Jadi itu bukan lomba foto, dan hanya pameran foto biasa. Foto-foto yang kami pamerkan sudah pernah mengikuti lomba foto yang digelar Disbudpar Minut tahun 2014. Namun kami memang tidak menghubungi lagi fotografer yang bersangkutan untuk memberitahukan fotonya dipajang dalam pameran,” ujar Sigarlaki.
Disinggung soal anggaran kegiatan tersebut, Sigarlaki mengatakan pihaknya tidak menerima dana apapun.
“Pameran foto hanya merupakan satu dari rangkaian kegiatan Festival Bunaken 2015. Dan ini kegiatan dari Kementerian Pariwisata dan pusat hanya memfasilitas dengan menyewa ruangan, bingkai serta tropi bagi peserta. Tidak ada dana segar,” kata Sigarlaki menjelaskan.(Finda Muhtar)
Airmadidi – Gebyar Wisata Bahari Nusantara dalam rangkaian kegiatan Festival Bunaken 2015 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Minut di Hotel Sutanraja beberapa waktu lalu, rupanya menuai protes warga.
Salah satu fotografer Sulut Ronny Buol merasa dirugikan pihak penyelenggara karena foto-fotonya dipamerkan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Saya kaget karena tidak tahu ternyata foto-foto saya ikut dipamerkan. Dan saya ditetapkan menjadi juara kedua, padahal saya tidak pernah mendaftar ikut lomba,” kata Buol, Selasa (10/11/2015).
Atas kejadian ini, Buol mengancam akan melaporkan pihak Disbudpar Minut ke kepolisian.
“Jangan-jangan, ini hanya cara Disbudpar untuk menghemat anggaran lalu mengambil keuntungan pribadi,” lanjut Buol yang juga berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media nasional.
Menurut Buol, dirinya baru tahu sebagai pemenang juara II setelah dihubungi teman sesama fotografer yang menjadi juara I.
Terkait masalah tersebut, pihak Disbudpar Minut ketika dikonfirmasi melalui PPTK Mercy Sigarlaki menjelaskan bahwa kejadian tersebut hanya kesalahan teknis dari pemandu acara.
“Jadi itu bukan lomba foto, dan hanya pameran foto biasa. Foto-foto yang kami pamerkan sudah pernah mengikuti lomba foto yang digelar Disbudpar Minut tahun 2014. Namun kami memang tidak menghubungi lagi fotografer yang bersangkutan untuk memberitahukan fotonya dipajang dalam pameran,” ujar Sigarlaki.
Disinggung soal anggaran kegiatan tersebut, Sigarlaki mengatakan pihaknya tidak menerima dana apapun.
“Pameran foto hanya merupakan satu dari rangkaian kegiatan Festival Bunaken 2015. Dan ini kegiatan dari Kementerian Pariwisata dan pusat hanya memfasilitas dengan menyewa ruangan, bingkai serta tropi bagi peserta. Tidak ada dana segar,” kata Sigarlaki menjelaskan.(Finda Muhtar)