Amurang–Kawasan Pantai Boulevard, baik dari Pondang-Ranoiapo sangat memprihatinkan. Pasalnya, sarana jalan yang dibangun di Kelurahan Pondang semasa Gubernur EE Mangindaan nyaris tak berfungsi sebagaimana layaknya boulevard. Padahal, boulevard yang ada sangat potensial. Disatu sisi sebagai sarana jalan alternatif.
‘’Ada apa dengan kawasan boulevard Pondang. Kenapa juga saat ini jalan alternatif dimaksud tak difungsikan. Lantas, siapa yang bertanggungjawab dengan hal diatas. Ini juga merupakan pemborosan. Sudah dibangun dengan anggaran tak sedikit, tetapi sekarang jalan tersebut tak bisa dilewati baik kendaraan roda dua maupun empat,’’ ujar Widya Kaloh, warga Kawangkoan Bawah.
Menurut Kaloh, bahwa bukan karena dirinya warga Kawangkoan Bawah. Namun, disini merupakan aset Minsel yang ternyata tak sedikit anggarannya yang dipakai dalam pembangunan kawasan boulevard. Ini juga menjadi tanggungjawab pemkab Minsel sekarang.
‘’Sudah dua tahun lebih, kawasan boulevard Pondang tak difungsikan sebagaimana mestinya. Ini dikarenakan tak ada perhatian Pemkab Minsel. Jelas sekali, bahwa Pemkab Minsel melalui Dinas PU Minsel tak mau melihat. Justru disesali disini, adalah mereka lebih mementingkan jalan-jalan yang tidak produktif dibangun. Sedangkan jalan produktif/alternatif ditunda-tunda,’’ kata Kaloh.
Menurut Kaloh, bahwa seingatnya jalan boulevard Pondang sangat strategi. Berada dipinggir pantai dan bersama-sama dengan warga sekitar. Sudah sejuk, serta merasa nyaman bila berlama-lama di jalan tersebut.
‘’Tetapi, semuanya menjadi pertanyaan. Akankah, diera pemerintahan Bupati Tetty Paruntu akan ada tindaklanjut perbaikan jalan boulevard Pondang? Kita lihat saja nanti, sebab memang banyak loby yang dilakukan Bupati Paruntu dalam rangka pembangunan Minsel kedepan,’’ tukasnya. (and)
Amurang–Kawasan Pantai Boulevard, baik dari Pondang-Ranoiapo sangat memprihatinkan. Pasalnya, sarana jalan yang dibangun di Kelurahan Pondang semasa Gubernur EE Mangindaan nyaris tak berfungsi sebagaimana layaknya boulevard. Padahal, boulevard yang ada sangat potensial. Disatu sisi sebagai sarana jalan alternatif.
‘’Ada apa dengan kawasan boulevard Pondang. Kenapa juga saat ini jalan alternatif dimaksud tak difungsikan. Lantas, siapa yang bertanggungjawab dengan hal diatas. Ini juga merupakan pemborosan. Sudah dibangun dengan anggaran tak sedikit, tetapi sekarang jalan tersebut tak bisa dilewati baik kendaraan roda dua maupun empat,’’ ujar Widya Kaloh, warga Kawangkoan Bawah.
Menurut Kaloh, bahwa bukan karena dirinya warga Kawangkoan Bawah. Namun, disini merupakan aset Minsel yang ternyata tak sedikit anggarannya yang dipakai dalam pembangunan kawasan boulevard. Ini juga menjadi tanggungjawab pemkab Minsel sekarang.
‘’Sudah dua tahun lebih, kawasan boulevard Pondang tak difungsikan sebagaimana mestinya. Ini dikarenakan tak ada perhatian Pemkab Minsel. Jelas sekali, bahwa Pemkab Minsel melalui Dinas PU Minsel tak mau melihat. Justru disesali disini, adalah mereka lebih mementingkan jalan-jalan yang tidak produktif dibangun. Sedangkan jalan produktif/alternatif ditunda-tunda,’’ kata Kaloh.
Menurut Kaloh, bahwa seingatnya jalan boulevard Pondang sangat strategi. Berada dipinggir pantai dan bersama-sama dengan warga sekitar. Sudah sejuk, serta merasa nyaman bila berlama-lama di jalan tersebut.
‘’Tetapi, semuanya menjadi pertanyaan. Akankah, diera pemerintahan Bupati Tetty Paruntu akan ada tindaklanjut perbaikan jalan boulevard Pondang? Kita lihat saja nanti, sebab memang banyak loby yang dilakukan Bupati Paruntu dalam rangka pembangunan Minsel kedepan,’’ tukasnya. (and)