• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Sulut Masuk 5 Provinsi Paling Rawan Politik Uang di Indonesia, Bawaslu Diminta Optimalisasi Peran Alumni SKPP

by Dirangga Erga
Rabu, 30 Agustus 2023, 18:47 pm
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
  • 6shares
Tujuh personel alumni SKPP Provinsi Sulut angkatan pertama sekaligus menjadi Angkatan II Nasional dalam pendidikan tahun 2019, foto bersama Anggota Bawaslu RI Herwyn Malonda yang kala itu masih menjabat sebagai Ketua Bawaslu Sulut.

Manado, BeritaManado.com – Politik uang menjadi salah satu dari lima kasus terbesar dalam isu kerawanan pemilu dan pemilihan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, pada Selasa (29/8/2023), menghadirkan data terbaru terkait tingkat kerawanan Pemilihan Umum (Pemilu).

Bawaslu RI memetakan ada 5 provinsi di Indonesia yang paling rawan politik uang, yaitu Maluku Utara, Lampung, Jawa Barat, Banten dan Sulawesi Utara.

Politik uang yang menciptakan pemilih pragmatis, memiliki beragam modus yang harus diantisipasi bersama.

Ini menjadi perhatian para alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) Sulawesi Utara angkatan II Nasional tahun 2019, yaitu Ria Watulingas (Tomohon), Fira Modeong (Bolmong Selatan), Endang Matoka (Bolmong Timur), Giska Rantung (Manado), Finda Muhtar (Minahasa Utara), Moses Izaak (Bitung) dan Josua Mandolang (Minahasa Selatan).

Ria Watulingas, mengatakan, politik uang baik dalam bentuk uang tunai atau barang, memiliki kesulitan dalam pemberian bukti dan saksi.

“Sehingga ini menuntut langkah-langkah pencegahan yang lebih masif dan adaptif dengan perubahan yang ada. Jangan biarkan laporan politik uang, tidak ditindaklanjuti dan berhenti di tengah jalan,” ujar Ria.

Ia melanjutkan, dibutuhkan pendampingan yang optimal di tengah masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya politik uang.

“Di sisi lain, regulasi atau aturan yang bisa menjerat pelaku politik uang harus dioptimalkan sehingga tidak menjadi penghambat dalam penanganan kasus,” tambah Pengurus Nasional GMKI itu.

Di sisi lain, Moses Izaak mengatakan, inovasi dan kreasi dalam agenda pencegahan politik uang menjadi kunci untuk menguatkan agenda perlawanan pada praktik politik uang.

“Masyarakat jangan bersikap permisif atau membolehkan dan mengizinkan segala-galanya, apalagi terhadap praktik politik uang. Olehnya, para alumni SKPP menjadi tantangan untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, apalagi jelang tahapan kampanye,” kata Moses.

Fenomena maraknya praktik politik uang secara elektronik, ikut ditanggapi Fira Modeong dan Endang Matoka.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini mengatakan, politik uang semakin menjadi ancaman, terlebih pada eda digital saat ini.

“Dengan praktik politik uang secara langsung saja tidak mudah dilawan, apalagi dengan transaksi elektronik. Tapi masyarakat tidak boleh menyerah dan lengah. Mari kita awasi bersama,” ajar keduanya.

Pun demikian dikatakan Giska Rantung, bahwa partisipasi publik menjadi modal bagi upaya pencegahan dan penindakan politik uang.

“Keterlibatan masyarakat juga perlu didukung komitmen pemangku kepentingan, baik penyelenggara pemilu, peserta pemilu beserta tim suksesnya, serta pemerintah untuk bersama-sama menjadikan pelaksanaan pemilihan umum 2024 dilakukan secara jujur dan adil,” ujar keduanya.

Ditambahkan Josua Mandolang, pendidikan politik bukan hanya untuk mahasiswa atau siswa, atau organisasi pemuda dan masyarakat.

“Juga perlu ada sosialiasi dan pendidikan politik ke kelompok seperti ibu-ibu kompleks, pendidikan politik ke petani, nelayan, sopir transportasi publik, kelompok profesi lainnya dan preman sekalipun. Karena mereka akan jadi corong demokrasi,” kata Josua.

Di sisi lain, para kader SKPP Bawaslu RI mengajak Bawaslu Sulawesi Utara agar dapat mengoptimalkan sosialisasi tentang bahaya politik uang sebagai upaya pencegahan.

Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan para kader SKPP baik peserta tingkat nasional maupun tingkat provinsi.

Finda Muhtar, kader SKPP yang juga Pemimpin Redaksi BeritaManado mengatakan, untuk Provinsi Sulut, alumni SKPP sudah terekrut ratusan anak muda, yang apabila potensinya terus diasah akan mampu membantu tugas pengawasan Bawaslu Sulut.

“Gerakan pencegahan harus dilakukan masif dengan melibatkan masyarakat, termasuk para alumni SKPP karena mereka sudah punya dasar pengetahuan yang kuat dan punya program pengawasan partisipatif yang disusun sebagai syarat tugas akhir pendidikan di tingkat nasional. Saya kira program-program para alumni ini bisa ditunjang Bawaslu Sulut,” pesan Finda.

(Erdysep Dirangga)

Polres Minut



Berita Terpopuler

  • Promosi Jabatan TNI AD, Mayjen Rano Tilaar Jabat Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhannas
  • Ada Suami Bacaleg di Bitung Dilantik Bawaslu Jadi Panwascam
  • FPSL Bitung Lahir dari Ungkapan Syukur Nelayan
  • Dua Sosok Mengerucut Cawapres Ganjar Pranowo Bukan Orang Sembarang, Ini Namanya
  • Puan Maharani Beberkan Kriteria Pengganti Olly Dondokambey di Sulut: PDIP Siapkan Jagoan Baru
  • Ada MoU Pendampingan Hukum oleh Kejari Manado, Penanganan Kasus Korupsi Bansos Ikan Kaleng Janggal?
  • GMIST Keberatan dengan Hasil Seleksi Calon Komisioner KPU Sangihe, IKISST Minta Pusat Cermati
  • Kejagung Disebut Minta Rp112 M untuk Setop Kasus BTS
  • SBY Temui Jokowi di Istana Bogor, Bahas Reshuffle?

Berita Terbaru

  • Pemkab Minut Jajaki Kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta, Kerja Keras Joune Ganda Promosikan Likupang Selasa, 3 Oktober 2023, 00:41
  • Hadapi Kemarau Panjang, Perumda Air Duasudara Pastikan Pasokan Air Bersih Lancar Senin, 2 Oktober 2023, 21:55
  • Denny JA Tunjukkan Elektabilitas Prabowo Subianto Kalahkan Ganjar Pranowo di Tiga Provinsi Senin, 2 Oktober 2023, 21:01
  • Brigjen TNI Wakhyono Pimpin Laporan Korps, 255 Orang di Korem 131/Santiago Naik Pangkat Senin, 2 Oktober 2023, 20:43
  • SBY Temui Jokowi di Istana Bogor, Bahas Reshuffle? Senin, 2 Oktober 2023, 20:39
  • Jokowi Dianggap Layak Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP, Namun Ada Halangannya Senin, 2 Oktober 2023, 19:39
  • Hari Batik Nasional, Dirut Ivonne Rotty Ingatkan Pesan Penting Kemenkes Senin, 2 Oktober 2023, 19:30
  • CEO Martha Tilaar Grup Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen Senin, 2 Oktober 2023, 19:16
  • Conny Rumondor Ajak Kader Berpolitik Santun, Sambut Kemenangan Prabowo Subianto di 2024 Senin, 2 Oktober 2023, 19:05
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 6shares
Tags: Alumni SKPPbawaslu riPengawasan PartisipatifPolitik Uang
Previous Post

Michael Jacobus Advokasi 4 ABK KM Sanjaya 86 yang Hilang di Perairan Bali, Ini Hasilnya

Next Post

Ivonne Rotty Gantikan Jimmy Panelewen Jadi Pelaksana Tugas Dirut RSUP Kandou

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.