Manado, BeritaManado.com – Kasus penyebaran virus corona (COVID-19) di Sulawesi Utara (Sulut) merangkak naik.
Sampai Selasa (31/3/2020), sebanyak 18 pasien berstatus PDP (Pasien Dalam Pemantauan), 361 warga berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) sementara pasien positif sebanyak 2 orang (1 dirawat, dan 1 sembuh).
Melihat angka PDP yang terus bertambah, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengingatkan masyarakat untuk mengikuti pola physical distancing atau #dirumahaja.
Alasannya bukan main-main, namun Gubernur Olly mengingatkan bahwa fasilitas penanganan pasien COVID-19 di Sulut belum memadai jika terjadi lonjakan pasien.
Di hadapan para tokoh agama, Gubernur Olly menyebutkan bahwa ventilator atau alat bantu pernapasan baru ada 20 unit.
“Di Sulut sudah kita tambah 8 unit, totalnya cuma ada 20 unit. Bayangkan jika terdampak lebih dari 20 pasien, pasti yang lain tidak tertangani. Karena 1 ventilator hanya bisa dipakai 1 orang,” ungkap Gubernur Olly, Senin (30/3/2020).
Olly menyampaikan, APBD Sulut terbatas sehingga sejumlah program pemerintah digeser untuk penanganan COVID-19.
Sejauh ini, Pemprov Sulut telah menganggarkan Rp45 miliar digeser dari tunjangan kinerja pegawai Pemprov Sulut dan dana perjalanan dinas, untuk pembelian kelengkapan medis, salah satunya penambahan 8 unit ventilator dan telah dibagikan ke rumah sakit.
“Satu unit ventilator ini harganya sekitar Rp800 juta. Dan kita sudah tambah 8 unit jadi 20 unit juga pembelian alat kelengkapan lainnya. Karena itu penting untuk beraktifitas di rumah saja,” himbau Olly.
Karena itu gubernur menyerukan agar pemimpin umat secepatnya mensosialisasikan ke jemaat terkait pembatasan kegiatan keagamaan yang mengajak orang banyak berkumpul.
“Kesepakatan bersama dalam ibadah kembali ke rumah masing-masing, jangan dulu berkumpul,” tandasnya.
(DedyDagomes)