Minut, BeritaManado.com – Menjelajah laut atau sungai dengan perahu ‘kayak’ adalah pengalaman berwisata air yang sangat seru.
Olahraga yang mirip dayung ini, kian populer sebagai daya tarik wisatawan.
Terkait hal tersebut, Komunitas Likupang Raya (KLiR) bersama Kelompok Pecinta Alam (KPA) Likupang merintis jalur wisata baru yang aman dan nyaman untuk bisa dijelajahi penghobi olahraga ‘kayak’ kali ini di Dusun Kualabatu, Desa Sarawet, Kec.Likupang Timur.
“Kayak ada komunitasnya dan di Manado sudah banyak anggotanya. Yang hobi olahraga ini sangat banyak dan hampir semua kategori usia. Nah, tentunya yang hobi ‘kayak’ akan senang mencari jalur-jalur baru yang bagus, yang menantang dan tentu aman nyaman untuk dilalui,” ujar Ketua Harian KLiR Jelly K Maramis yang juga hobi olahraga ini di sela perintisan, belum lama ini.
Pembukaan jalur wisata baru kali ini merupakan yang pertama kali mengunakan ‘kayak’ namun sebenarnya jalur ke arah muara sungai ini memang sehari-hari digunakan nelayan lokal untuk menuju ke laut mencari ikan.
Nuasan alamnya mirip seperti sungai Amazone.
“Dalam pengembangannya lokasi sungai Kualabatu ini, bisa menjadi wisata berbasis kemasyarakatan dimana wisatawan bisa menyewa perahu kecil sejenis bolotu atau pelang bahkan rakit dari bambu yang mungkin sudah dicat warna-warni atau dihias lengkap dengan alat dayung tradisional dari masyarakat setempat. Promosi membutuhkan waktu yang panjang namun kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi?” ungkap Maramis.
Dikatakannya masyarakat lokal menganggap perahu tradisional apalagi rakit dari bambu merupakan hal biasa namun bagi para wisatawan bahkan bagi mereka yang bukan berprofesi sebagai nelayan hal tersebut merupakan sarana wisata yang unik dan mahal.
“Berwisata artinya menikmati keindahan alam jadi semua yang tradisional justru mahal harganya karena masih menyatu dengan alam, belum bersentuhan dengan mesin atau motor yang tentu saja mengeluarkan asap dan polusi. Tidak alami,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Pendiri KPA Likupang Yudith Rondonuwu mengatakan bahwa perintisan jalur wisata baru di Desa Sarawet merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang program pemerintah dalam hal pengembangan sektor pariwisata berbasis kemasyarakatan.
“Semoga jalur wisata ini bisa menambah pendapatan masyarakat kedepannya karena jika banyak wisatawan diharapkan perputaran ekonomi ikut terjadi secara positif. Itulah dampak positif pariwisata yang diharapkan,” ujar putri Likupang yang juga alumni Mapala Avestaria Fisipol Unsrat ini.
Sementara itu, Hukum Tua Desa Sarawet mengatakan apresiasinya kepada KLiR dan KPA Likupang yang mau membantu pengembangan wisata di wilayahnya.
“Pada dasarnya kami sangat mendukung apalagi wisata berbasis kemasyarakatan lokal. Optimis juga perintisan ini akan baik adanya dengan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini,” ujarnya.
(***/Finda Muhtar)