Makassar, BeritaManado.com — Di tengah hiruk pikuk dunia politik Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang sibuk dengan Pilkada, sekelompok masyarakat ternyata tetap berfokus pada isu lingkungan.
Bank Sampah Induk Likupang (BSI Likupang), kelompok yang dipimpin oleh Yudith Rondonuwu, seorang perempuan dari Desa Sarawet ini tetap berdedikasi untuk mengedukasi masyarakat soal penanggulangan dan pengelolaan sampah.
Tak tanggung-tanggung, dedikasi ini bahkan dilakukan hingga ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti pada Jumat, 30 Agustus 2024, BSI Likupang menunjukkan kepedulian mereka dalam ajang pameran produk daur ulang di Makassar.
BSI Likupang, yang berfokus pada sektor lingkungan, mendapat kehormatan untuk menghadiri kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Dalam acara yang bertajuk Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (GNBCL) 2024 ini, mereka diundang sebagai peserta pameran produk-produk daur ulang, yang dikhususkan bagi UMKM dengan fokus pada produk ramah lingkungan.
“Saya sangat kaget bisa mendapat undangan dari KKP RI. Ini adalah kali pertama kami diundang ikut pameran yang pesertanya terbatas, yaitu UMKM dengan fokus pada produk daur ulang atau produk ramah lingkungan,” ujar Rondonuwu.
Baginya, undangan ini merupakan bentuk apresiasi atas usaha mereka dalam mengurangi sampah plastik yang diakui tidak hanya oleh masyarakat luas, tetapi juga oleh pemerintah pusat.
Tidak hanya sekadar menjual produk, BSI Likupang juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat yang hadir di pameran tersebut.
Rondonuwu menekankan pentingnya masyarakat memahami apa itu produk daur ulang dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
“Selain menjual produk, kami juga diminta mengedukasi masyarakat, termasuk para tamu yang hadir agar mereka paham apa itu produk daur ulang dan apa manfaatnya untuk masyarakat,” tambah Rondonuwu, yang juga merupakan alumni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
GNBCL 2024 sendiri bertujuan untuk memotivasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama laut dan pantai, dari ancaman sampah plastik.
Dalam pameran tersebut, BSI Likupang membawa berbagai produk inovatif hasil daur ulang, seperti aksesori, gantungan kunci, tempelan kulkas, hingga meja lipat dan stool ecobrick.
Produk-produk ini menarik perhatian banyak pengunjung karena bentuknya yang unik, eksklusif, dan dibuat dengan tangan.
Ketua Umum Komunitas Likupang Raya (KLiR), Arnold Nelwan Sompie, turut memberikan apresiasi kepada KKP RI atas penghargaan yang diberikan kepada UMKM asal Likupang.
“Artinya pemerintah pusat melalui KKP RI benar-benar memperhatikan pertumbuhan UMKM khususnya di bidang produk-produk daur ulang sampah dengan bentuk yang unik,” ujarnya.
Adapun dengan langkah-langkah kecil namun signifikan ini, BSI Likupang terus menjaga komitmen untuk berkontribusi bagi pengelolaan sampah yang lebih baik di Indonesia.
BSI Likupang siap mewujudkan misi besar dalam upaya mengedukasi dan menginspirasi masyarakat menjaga bumi.
(jenlywenur)