Bitung—Ibu Ita (nama samaran, red) tidak pernah menyangka jika putrinya, Melati (15) selama ini menjadi pelampiasan nafsu bejat dari suaminya ketika dirinya sementara bekerja. Ia tidak pernah berpikir jika AM alias Aser (41) yang selama ini menjadi kepala keluarga tega memperkosa putrinya yang baru lulus sekolah dasar secara berulang-ulang saat dirinya tak berada di rumah.
Dan nanti setelah dirinya dipangil Polsek Bitung Barat baru tahu jika Aser telah meniduri Melati secara berulang-ulang dari bulan Januari 2013. Tangis Ibu Ita langsung pecah menghadapi kenyataan dan pengakuan Melati, Jumat (28/6) siang di Polsek Bitung Barat. Ia tidak dapat berucap selain menangis meratapi nasib yang dialami putrinya, apalagi yang menjadi pelaku adalah suaminya yang tak lain adalah ayah kandung Melati.
Menurut pengakuan Melati, Aser pertamakali memperkosanya pada tangal 23 Januari lalu. Kala itu ia sedang tidur siang dikamarnya ketika ayahnya pulang dalam keadaan mabuk.
“Tiba-tiba ada yang menarik kedua kaki saya. Saya pikir kakak yang usil mau membangunkan, tapi begitu saya buka mata tidak tahunya Papa,” kata Melati sambil menunduk.
Belum habis kekagetan siswa yang berencana baru akan mendaftar SMP tahun ini, tiba-tiba Aser telah menindihnya dan melucuti pakaian yang digunakan. “Saya melawan tapi diancam akan dipukul jika tidak menuruti kemauan Papa,” katanya.
Kejadian pertama itu tidak hanya berhenti sampai disitu. Karena seingat Melati, aksi bejat itu dilakukan Aser sebanyak tujuh kali hingga aib tersebut terbongkar. “Kebanyakan dilakukan saat Papa lagi mabuk dan ada beberapa kali dilakukan saat sadar. Semuanya dilakukan di siang hari saat Mama sementara bekerja,” katanya.
Lebih mengagetkan lagi, empat hari lalu yakni Senin (24/6), Aser masih sempat meniduri anak kandungnya tersebut sebelum Melati mengadukan kepada tantenya. “Saya takut cerita ke Mama karena diancam akan dipukul. Saya hanya berani cerita ke orang tua babtis saya dan dia yang melapor ke polisi,” katanya.
Aser sendiri yang ditemui di balik jeruji Polsek Bitung Barat hanya bisa tertunduk seraya mengaku bersalah. Sopir bus jurusan Kota Bitung-Manado ini mengaku khilaf telah meperkosa anaknya dan ia mengaku hanya meniduri Melati sebanyak tiga kali.
“Itupun saya dalam kondisi mabuk jadi tidak sadar apa yang telah saya perbuat,” kata warga Menembo-nembo Tengah ini.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Barat, Kompol Theo Wurangian menyatakan pihaknya masih sementara mendalami kasus tersebut. Mengingat laporan baru mereka terima sehingga pihaknya masih melakukan pemeriksaan korban dan sejumlah saksi.
“Pelakunya sudah diamankan, kami langsung jemput begitu laporan kami terima dan saat ini kami masih sementara melakukan pemeriksaan,” kata Wurangian.(enk)
Bitung—Ibu Ita (nama samaran, red) tidak pernah menyangka jika putrinya, Melati (15) selama ini menjadi pelampiasan nafsu bejat dari suaminya ketika dirinya sementara bekerja. Ia tidak pernah berpikir jika AM alias Aser (41) yang selama ini menjadi kepala keluarga tega memperkosa putrinya yang baru lulus sekolah dasar secara berulang-ulang saat dirinya tak berada di rumah.
Dan nanti setelah dirinya dipangil Polsek Bitung Barat baru tahu jika Aser telah meniduri Melati secara berulang-ulang dari bulan Januari 2013. Tangis Ibu Ita langsung pecah menghadapi kenyataan dan pengakuan Melati, Jumat (28/6) siang di Polsek Bitung Barat. Ia tidak dapat berucap selain menangis meratapi nasib yang dialami putrinya, apalagi yang menjadi pelaku adalah suaminya yang tak lain adalah ayah kandung Melati.
Menurut pengakuan Melati, Aser pertamakali memperkosanya pada tangal 23 Januari lalu. Kala itu ia sedang tidur siang dikamarnya ketika ayahnya pulang dalam keadaan mabuk.
“Tiba-tiba ada yang menarik kedua kaki saya. Saya pikir kakak yang usil mau membangunkan, tapi begitu saya buka mata tidak tahunya Papa,” kata Melati sambil menunduk.
Belum habis kekagetan siswa yang berencana baru akan mendaftar SMP tahun ini, tiba-tiba Aser telah menindihnya dan melucuti pakaian yang digunakan. “Saya melawan tapi diancam akan dipukul jika tidak menuruti kemauan Papa,” katanya.
Kejadian pertama itu tidak hanya berhenti sampai disitu. Karena seingat Melati, aksi bejat itu dilakukan Aser sebanyak tujuh kali hingga aib tersebut terbongkar. “Kebanyakan dilakukan saat Papa lagi mabuk dan ada beberapa kali dilakukan saat sadar. Semuanya dilakukan di siang hari saat Mama sementara bekerja,” katanya.
Lebih mengagetkan lagi, empat hari lalu yakni Senin (24/6), Aser masih sempat meniduri anak kandungnya tersebut sebelum Melati mengadukan kepada tantenya. “Saya takut cerita ke Mama karena diancam akan dipukul. Saya hanya berani cerita ke orang tua babtis saya dan dia yang melapor ke polisi,” katanya.
Aser sendiri yang ditemui di balik jeruji Polsek Bitung Barat hanya bisa tertunduk seraya mengaku bersalah. Sopir bus jurusan Kota Bitung-Manado ini mengaku khilaf telah meperkosa anaknya dan ia mengaku hanya meniduri Melati sebanyak tiga kali.
“Itupun saya dalam kondisi mabuk jadi tidak sadar apa yang telah saya perbuat,” kata warga Menembo-nembo Tengah ini.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Barat, Kompol Theo Wurangian menyatakan pihaknya masih sementara mendalami kasus tersebut. Mengingat laporan baru mereka terima sehingga pihaknya masih melakukan pemeriksaan korban dan sejumlah saksi.
“Pelakunya sudah diamankan, kami langsung jemput begitu laporan kami terima dan saat ini kami masih sementara melakukan pemeriksaan,” kata Wurangian.(enk)