Sangihe, BeritaManado.com-Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bensin di SPBU dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, para sopir angkutan umum harus mengantri selama beberapa jam di dua SPBU di Tahuna.
Hal itu mendapat kritikan dan menjadi perbincangan dikalangan para sopir angkot.
Perwakilan Sopir angkot Tahuna One Karel kepada BeritaManado.com, Rabu (29/8/2018) mengatakan.
Menurutnya, antrian di SPBU Tahuna tidak bisa dikontrol bahkan lebih parah, untuk itu dirinya mendesak Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sangihe, untuk dapat menseriusi permasalahan antrian kendaraan di dua SPBU di Tahuna.
“Ini saya merasa sudah cukup parah, untuk itu saya menghimbau kepada Kepala Bagian Ekonomi agar supaya dapat menseriusi akan hal ini, apa yang sebenarnya terjadi,” tegas Karel.
Lanjut dikatakanya, bahwa dirinya telah melakukan konfirmasi dengan Kabag Ekonomi, akan tetapi pihak Ekonomi akan menunggu satgas.
“Memang saya sempat berbincang dengan Kabag Ekonomi, dia mengatakan pihaknya akan menunggu satgas. Akan hal ini menjadi tanda tanya jika satgasnya nanti dibentuk tahun depan terkait dengan dana, berarti salam ini akan seperti ini terus,”
Terpisah Kabag Ekonomi Johanis Pilat mengatakan, kesepakatan yang sudah dibangun tidak bisa diimplementasi secara mandiri, bahkan ungkapnya, hal itu harus ada kesadaran dari masyarakat agar tidak lagi mengambil BBM secara tidak wajar menggunakan BBM untuk kepentingan pribadi.
“Setelah kami monitor ada pengambilan BBM tanpa rekomendasi bahwa digunakan untuk kebutuhan pribadi, yang juga tidak wajar ada beberapa oknum yang menyalahgunakan demi mencari keuntungan,” tuturnya sambil menambahkan, dirinya memohon maaf kepada masyarakat karena penyaluran BBM masih terkendala, disisi lain pihaknya terus berupaya dengan instansi terkait.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bensin di SPBU dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, para sopir angkutan umum harus mengantri selama beberapa jam di dua SPBU di Tahuna.
Hal itu mendapat kritikan dan menjadi perbincangan dikalangan para sopir angkot.
Perwakilan Sopir angkot Tahuna One Karel kepada BeritaManado.com, Rabu (29/8/2018) mengatakan.
Menurutnya, antrian di SPBU Tahuna tidak bisa dikontrol bahkan lebih parah, untuk itu dirinya mendesak Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sangihe, untuk dapat menseriusi permasalahan antrian kendaraan di dua SPBU di Tahuna.
“Ini saya merasa sudah cukup parah, untuk itu saya menghimbau kepada Kepala Bagian Ekonomi agar supaya dapat menseriusi akan hal ini, apa yang sebenarnya terjadi,” tegas Karel.
Lanjut dikatakanya, bahwa dirinya telah melakukan konfirmasi dengan Kabag Ekonomi, akan tetapi pihak Ekonomi akan menunggu satgas.
“Memang saya sempat berbincang dengan Kabag Ekonomi, dia mengatakan pihaknya akan menunggu satgas. Akan hal ini menjadi tanda tanya jika satgasnya nanti dibentuk tahun depan terkait dengan dana, berarti salam ini akan seperti ini terus,”
Terpisah Kabag Ekonomi Johanis Pilat mengatakan, kesepakatan yang sudah dibangun tidak bisa diimplementasi secara mandiri, bahkan ungkapnya, hal itu harus ada kesadaran dari masyarakat agar tidak lagi mengambil BBM secara tidak wajar menggunakan BBM untuk kepentingan pribadi.
“Setelah kami monitor ada pengambilan BBM tanpa rekomendasi bahwa digunakan untuk kebutuhan pribadi, yang juga tidak wajar ada beberapa oknum yang menyalahgunakan demi mencari keuntungan,” tuturnya sambil menambahkan, dirinya memohon maaf kepada masyarakat karena penyaluran BBM masih terkendala, disisi lain pihaknya terus berupaya dengan instansi terkait.
(Christian Abdul)