Langowan – Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017 di Kecamatan Langowan Raya dapat dikatakan berlangsung sukses. Akan tetapi ada pemandangan kurang enak dipandang dalam upacara yang dilaksanakan di Lapangan Schwarz Langowan itu, karena deretan siswa Sekolah Dasar terlihat lebih nasionalis daripada gurunya.
Seperti yang tertangkap kamera BeritaManado.com pada penghormatan bendera bersamaan dengan lagu Indonesia Raya berkumandang. Hal ini tentu saja menjadi contoh yang tidak baik. Bagaimana tidak, Anak-anak SD disuruh berbaris paling depan, sementara gurunya yang berada di belakang barisan asyik berteduh dibawa payung.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Langowan Kapten Inf Gabriel Saleh kepada, Selasa (2/5/2017) mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi. Karena Guru justeru yang harus memberikan contoh sikap nasionalisme yang baik kepada anak didiknya, bukan malah sebaliknya.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena sangat disayangkan jika anak-anak yang mungkin saja di masa depan ada yang bisa jadi polisi atau tentara, namun harus mencontohi sikap tidak nasionalis dari gurunya sendiri. Pada kesempatan rapat Koordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait, saya akan menyampaikan hal sepele ini, namun justeru punya dampak yang besar,” katanya. (frangkiwullur)
Langowan – Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017 di Kecamatan Langowan Raya dapat dikatakan berlangsung sukses. Akan tetapi ada pemandangan kurang enak dipandang dalam upacara yang dilaksanakan di Lapangan Schwarz Langowan itu, karena deretan siswa Sekolah Dasar terlihat lebih nasionalis daripada gurunya.
Seperti yang tertangkap kamera BeritaManado.com pada penghormatan bendera bersamaan dengan lagu Indonesia Raya berkumandang. Hal ini tentu saja menjadi contoh yang tidak baik. Bagaimana tidak, Anak-anak SD disuruh berbaris paling depan, sementara gurunya yang berada di belakang barisan asyik berteduh dibawa payung.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Langowan Kapten Inf Gabriel Saleh kepada, Selasa (2/5/2017) mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi. Karena Guru justeru yang harus memberikan contoh sikap nasionalisme yang baik kepada anak didiknya, bukan malah sebaliknya.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena sangat disayangkan jika anak-anak yang mungkin saja di masa depan ada yang bisa jadi polisi atau tentara, namun harus mencontohi sikap tidak nasionalis dari gurunya sendiri. Pada kesempatan rapat Koordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait, saya akan menyampaikan hal sepele ini, namun justeru punya dampak yang besar,” katanya. (frangkiwullur)