Bitung – Kondisi wisata bersejarah di Kota Bitung sangat-sangat memprihatinkan.
Kondisi itu diakibatkan aksi coret-coret terhadap fasilitas wisata seperti Monumen Trikora di Pulau Lembeh serta Monemun Tugu Jepang di Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Seperti postingan salah satu nitizen di facebook, kedua lokasi wisata itu kini “dipercantik” dengan coret-coret menggunakan cat, spidol dan guratan benda tajam.
“Pemeritah kota bitung tolong diperhatikan destinasi wisata ini, momenarik wisatawan bgm, sdngkan destinasi kecil sja nd terawat dan dirusak oleh tgn” jail..
Ini adalah aset , perlu dijaga dan dilestarikan
Salam lestari dari para Pemerhati lingkungan,” tulis Tovan Rumampuk di postingan salah satu grup di facebook, Sabtu (28/04/2018).
Postingan Tovan itu mengundang keprihatinan para nitizen, mengingat Monumen Tugu Jepang adalah saksi sejarah seperti Monumen Trikora.
Menanggapi kondisi Minumen Tugu Jepang itu, Plt Kadis Pariwisata Pemkot Bitung, Oktovianus Tumundo menyatakan, pihaknya hanya bisa melakukan sosialisasi untuk sadar wisata.
“Tapi untuk menjaga destinasi wisata adalah tanggung jawab semua masyarakat. Jadi intinya semua aset, semua fasilitas yang ada marilah kita jaga bersama,” kata Oktovianus saat dikonfirmasi Beritamanado.com via WhatApp, Minggu (29/04/2018).
Sementara itu, Monumen Tugu Jepang adalah sebuah monumen bersejarah dunia untuk memperingati tewasnya tentara Jepang di Kota Bitung saat perang dunia kedua.
Monumen itu dibangun atas kerjasama Jepang dengan Gubernur Sulawesi Utara pada tahun 1987.
(abinenobm)