Langowan, BeirtaManado.com — Setiap tahun pada pembukaan Masa Pra Paskah, umat Katolik akan menerima abu di dahi yang diberikan oleh imam saat perayaan atau Misa Rabu Abu.
Namun tahukah kita bagaimana proses yang harus dilakukan sehingga didapatkan abu yang halus untuk diganakan dalam Misa Rabu Abu ( video proses pembuatan abu, klik: https://www.youtube.com/watch?v=j3w0h0jyLqs )
Kostor Paroki St Petrus Langowan Herry Walangitan kepada BeritaManado.com, Jumat (25/2/2022) menjelaskan bahwa pada dasarnya pembuatan abu tersebut sangat sederhana.
“Langkah pertama yaitu mengumpulkan daun-daun palem/palma dari rumah-rumah umat yang diperoleh pada perayaan Minggu Palma tahun lalu. Setelah itu dikumpulkan dan dibakar. Setelah menjadi abu, didinginkan lalu disaring hingga mendapatkan abu yang halus,” jelas Walangitan.
Ditambahkannya, setelah didapatkan abu yang halus, selanjutnya disimpan dalam wadah tertutup dan pada waktunya nanti diambil secukupnya pada wadah yang lebih kecil.
“Sebelum digunakan atau diberikan di dahi umat, terlebih dahulu akan diberkati dan direciki dengan air suci. Setelah itu dapat digunakan dalam rangkaian perayaan ekaristi Rabu Abu,” katanya.
Untuk tahun ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana waktu pembuatan abu tersebut dilakukan pada hari Jumat pukul 15.00 WITA.
“Ini sebagai inspirasi untuk menghayati kematian Yesus Kristus pada Jumat Agung pukul 3 sore,” tandasnya di sela-sela menjalankan tugas di gereja.
Adapun awal masa Pra Paskah tahun 2022 ini jatuh pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2022.
(Frangki Wullur)