Ratatotok – Pasca diaktifkannya pos perbatasan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), insiden kecil terjadi di perbatasan Desa Ratatotok, Kecamatan Ratatotok, Mitra, dan Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan, Boltim, Selasa (29/12/2020).
Pasalnya, kebijakan pengetatan arus masuk keluar Kabupaten Mitra guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, ditanggapi masyarakat Boltim dengan melakukan demo menutup atau memblokir lalu lintas masuk ke Boltim.
Aksi ini diperkirakan sebagai bentuk protes dari warga Boltim yang salah paham bahwa pengetatan perbatasan sebagai tindakan mempersulit mereka (warga Boltim,red) yang akan melewati Mitra sehingga sempat membuat keadaan memanas.
Terkait hal ini, Camat Ratatotok, Merdie Tania menjelaskan bahwa ini terjadi karena miss komunikasi, di mana warga Boltim beranggapan bahwa pembuatan pos dan pengetatan perbatasan Kabupaten Mitra yang mengimbau pelaku perjalanan harus disertai surat perjalanan dan surat kesehatan sebagai tindakan yang dibuat-buat.
“Warga Boltim banyak yang belum tahu kalau pengetatan perbatasan guna memutus mata rantai COVID-19 adalah keputusan Gugus Tugas Kabupaten Mitra. Mereka (warga Boltim,red) sempat berpikir pendirian pos perbatasan hanya dibuat-buat,” ungkap Merdie Tania, Selasa (29/12/2020).
Lanjut dirinya mengatakan bahwa sudah ada pertemuan dengan Camat Kotabunan, bersama pihak Kepolisian dari Polsek Ratatotok dan Polsek Kotabunan, guna penyelesaian insiden pemblokiran jalan tersebut.
“Terkait hal ini sudah dijelaskan bahwa kami menjalankan tugas sesuai petunjuk yang ada. Jadi yang masuk Mitra harus disertai dengan surat perjalanan dan surat kesehatan atau Rapid Test. Pemberlakuan pos perbatasan ini disertai surat edaran dari Satgas COVID-19 Mitra,” jelasnya.
Dirinya bersyukur karena saat ini kondisi sudah terkendali dan kondusif sehingga diharapkan insiden seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
“Dari pihak Kecamatan dan Polsek Kotabunan sudah menjelaskan kepada masyarakatnya terkait kebijakan Satgas COVID-19 Mitra ini. Saat ini jalan sudah dibuka seperti biasa,” tutupnya.
(Jenly Wenur)