Minut, BeritaManado.com – Mengubah cara pandang dan kebiasaan buruk ke arah yang lebih positif, menjadi perhatian Lucia Margaretha Tambani atau akrab disapa Selvi Tambani.
Motivator yang juga ibu kandung anggota DPRD Minut terpilih Marssel ini berpendapat, setiap orang selalu berharap hidupnya akan bahagia.
Terbukti dengan kebiasaan manusia, dimana sejak kecil sudah berkhayal kelak setelah dewasa ingin menjadi sesuatu yang sangat berharga, ingin menjadi dokter, guru, pilot, juru rawat, polisi, tentara, bahkan ada yang ingin menjadi Presiden.
“Betapa bahagianya anak-anak ini menyebutkan cita-citanya kepada semua orang. Tapi mengapa setelah anak berumur di sekitar duduk di bangku SMP, ketika ditanya cita-citanya, kita akan menemukan kebanyakan anak-anak mulai menjawab dengan kalimat ‘tidak tahu’ atau menyebutkan cita-citanya dengan sikap yang malu-malu penuh keraguan?” ujar Selvi dalam diskusi, Sabtu (3/8/2019).
Terkait kondisi tersebut, Selvi Tambani memberi gambaran bahwa anak-anak mulai ragu karena disaat itu mereka sedang dalam proses pertumbuhan dan berada di tengah-tengah kehidupan keluarga dan masyarakat yang begitu beragam coraknya, beragam tingkah lakunya.
Ia berpendapat, keluarga adalah dasar tumbuh kembang generasi bangsa.
“Anak mulai merasakan begitu kerasnya kehidupan ini. Mulai dari persaingan saat belajar di sekolah sampai pada persaingan finansial. Kehidupan setiap anak dibentuk dan terbentuk mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan di sekitarnya yang membesarkannya,” kata Selvi.
Wanita asal Desa Pinilih ini mengajak masyarakat untuk mempersiapkan keluarga dan menyiapkan generasi masa depan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, persoalan bahkan ancaman.
“Anak adalah masa depan bangsanya. Di tangan anak-anak kita masa depan bangsa kita. Mari kita kembali ke kehidupan keluarga kita. Kebanggaan keluarga adalah jika anaknya berhasil dan dapat hidup bahagia lahir dan batin. Keluarga sangatlah berperan dalam pencapaian kedewasaan dan keberhasilan anaknya. Keluarga yang sehat dan kuat, akan lebih mudah menangani segala kebutuhan anaknya. Oleh sebab itu, contoh perilaku dan kebiasaan yang ada di dalam keluarga akan terserap masuk dalam pikiran anak dan akan membentuk anak, dan anak akan menirukannya dalam kehidupannya,” kata Selvi sembari memberi contoh, kebiasaan yang biasa terjadi seperti berdoa setelah bangun pagi, berdoa sebelum makan, berteriak-teriak disaat menyampaikan sesuatu, membuang sampah sembarangan, membiarkan barang berantakan, sikap hormat pada yang lebih tua, sayang kepada yang lebih mudah atau kepada yang lemah.
Selvie menyesali ketika keluarga justru telah mengambil bagian dalam kegagalan hidup dan masa depan anak.
Agar kita tidak menyesal di kemudian hari, Selvi mengajak masyarakat khususnya orang tua untuk mengubah dunia ini demi anak-anak dan cucunya, sambil memperkuat ketahanan ekonomi dalam keluarga serta untuk mencapai kesejahteraan, ketenteraman lahir dan batin .
“Anak-anak adalah berkat dari Tuhan. Marilah kita memberikan yang terbaik pada anak anak kita, demi menggapai hari esok yang gemilang, kuat dan tangguh ketika mereka menghadapi segala persoalan hidupnya dan persoalan bangsanya,” tutup Selvi.
(Finda Muhtar)