Dimembe – Hari sukacita iman jemaat GMIM Syalom Dimembe, turut dirasakan orang nomor satu di provinsi Sulut. Ditengah kesibukan sebagai kepala pemerintahan, Dr Sinyo Hary Sarundajang membagi waktunya menghadiri acara pentahbisan dan HUT Jemaat GMIM Syalom Dimembe
“Saya jarang meresmikan gedung gereja di hari kerja seperti ini, biasanya hari Minggu,” kata Sarundajang dalam sambutan di hadapan jemaat GMIM Syalom Dimembe, Rabu (16/10)
Diakui Sarundajang, dengan adanya waktu, maka ia berkesempatan hadir mengikuti ibadah bersama jemaat GMIM Syalom Dimembe, yang juga dihadiri Bupati Minut, Drs Sompie SF Singal MBA.
“Tapi karena ada waktu, ya ada waktu, kecuali saya nda ada waktu, dan saya yakin urusan Tuhan lebih penting,” kata Sarundajang.
Disinggungnya terkait waktu pelaksanaan, di sela waktunya yang sibuk, Sarundajang sudah berada di lokasi gereja di saat semuanya belum siap.
“Saya datang jam 12, mungkin saya salah lihat undangan, bapak ketua belum ada, meja le (lagi) belum ada makanan. Tadi pak bupati, habis lantik kuntua terus datang kemari,” urai Sarundajang.
“Jadi bupati dola pa kita, pi makan di acara pelantikan kuntua tadi. Jadi habis ibadah saya sudah makan dan langsung pulang,” tambah Sarundajang.
Sementara itu, Sarundajang berbesar hati, ada mitranya, Ibu Agnes Netty Pantouw, Paul Tirayoh selaku anggota DPRD Provinsi, memikirkan bagaimana rakyat Sulut sejahtera.
“Sebentar lagi mereka menyusun APBDP Provinsi 2013. Nah, jadi mngkin ada jalan, dimana pak bupati belum mampu, torang boleh beking, bantu buat jalan ke kebun mungkin, termasuk gereja, Kita le so malo mo banntu gedung gereja ini so bagus,” jelas Sarundajang.
Namun dalam kesempatan tersebut, Sarundajang mengakui memberikan bantuan 10 ekor sapi bagi masyarakay Dimembe melalui kelompok tani.
“Saya harap, sapi ini bisa dikembangbiakan, jangan di potong, apalagi ini somo Natal,” kata Sarundajang disambut tawa jemaat.
Diceritakan Sarundajang, pernah ada sapi bantuan, tak bertambah namun sudah berkurang, di potong karena kebutuhan, atau di jual. “Ada lagi karena ulang tahun desa somo potong itu sapi, sampe ulang tahun ada yang mau potong sapi bantuan,” kata Sarundajang.
Diakhir ibadah, sesaat meninggalkan gedung gereja, Sarundajang turut menyumbangkan uang Rp 10 juta untuk pembangunan lanjutan atau finishing gedung gereja termasuk pastori gereja. (robin tanauma)
Dimembe – Hari sukacita iman jemaat GMIM Syalom Dimembe, turut dirasakan orang nomor satu di provinsi Sulut. Ditengah kesibukan sebagai kepala pemerintahan, Dr Sinyo Hary Sarundajang membagi waktunya menghadiri acara pentahbisan dan HUT Jemaat GMIM Syalom Dimembe
“Saya jarang meresmikan gedung gereja di hari kerja seperti ini, biasanya hari Minggu,” kata Sarundajang dalam sambutan di hadapan jemaat GMIM Syalom Dimembe, Rabu (16/10)
Diakui Sarundajang, dengan adanya waktu, maka ia berkesempatan hadir mengikuti ibadah bersama jemaat GMIM Syalom Dimembe, yang juga dihadiri Bupati Minut, Drs Sompie SF Singal MBA.
“Tapi karena ada waktu, ya ada waktu, kecuali saya nda ada waktu, dan saya yakin urusan Tuhan lebih penting,” kata Sarundajang.
Disinggungnya terkait waktu pelaksanaan, di sela waktunya yang sibuk, Sarundajang sudah berada di lokasi gereja di saat semuanya belum siap.
“Saya datang jam 12, mungkin saya salah lihat undangan, bapak ketua belum ada, meja le (lagi) belum ada makanan. Tadi pak bupati, habis lantik kuntua terus datang kemari,” urai Sarundajang.
“Jadi bupati dola pa kita, pi makan di acara pelantikan kuntua tadi. Jadi habis ibadah saya sudah makan dan langsung pulang,” tambah Sarundajang.
Sementara itu, Sarundajang berbesar hati, ada mitranya, Ibu Agnes Netty Pantouw, Paul Tirayoh selaku anggota DPRD Provinsi, memikirkan bagaimana rakyat Sulut sejahtera.
“Sebentar lagi mereka menyusun APBDP Provinsi 2013. Nah, jadi mngkin ada jalan, dimana pak bupati belum mampu, torang boleh beking, bantu buat jalan ke kebun mungkin, termasuk gereja, Kita le so malo mo banntu gedung gereja ini so bagus,” jelas Sarundajang.
Namun dalam kesempatan tersebut, Sarundajang mengakui memberikan bantuan 10 ekor sapi bagi masyarakay Dimembe melalui kelompok tani.
“Saya harap, sapi ini bisa dikembangbiakan, jangan di potong, apalagi ini somo Natal,” kata Sarundajang disambut tawa jemaat.
Diceritakan Sarundajang, pernah ada sapi bantuan, tak bertambah namun sudah berkurang, di potong karena kebutuhan, atau di jual. “Ada lagi karena ulang tahun desa somo potong itu sapi, sampe ulang tahun ada yang mau potong sapi bantuan,” kata Sarundajang.
Diakhir ibadah, sesaat meninggalkan gedung gereja, Sarundajang turut menyumbangkan uang Rp 10 juta untuk pembangunan lanjutan atau finishing gedung gereja termasuk pastori gereja. (robin tanauma)