Manado – Gubernur Sulawesi Utara , Dr Sinyo Harry Sarundajang saat membawakan sambutan di Gubernuran Bumi Beringin Kota Manado pada acara Hari Ulang Tahun-nya (HUT) ke-68 mengatakan, bahwa dirinya banyak belajar dari mantan Gubernur Sulut CJ Rantung soal kepemimpinan.
“Saya pernah disuruh ke Bitung oleh Gubernur CJ Rantung, Beliau bilang kau ke Bitung segerah lahirkan dia menjadi Kota Otonom dari sebelumnya Kota Administratif. Saya bilang sama Gubernur challenge is myhobby, challenge is myjob. Kalau saya tidak berhasil bapak ganti saya,” terang Sarundajang menceritakan pengalamannya waktu itu.
Dia menjelaskan, bapak (Rantung) lupa pada waktu itu sudah ada 34 Kota Administratif di Indonesia. Sedangkan Kota Bitung pada saat itu dilihat dari fisik kota, penduduknya baru 55 ribu sedangkan APBDnya cuma 300 juta rupiah, itu APBD mini yang digandengkan dengan APBD Minahasa.
“Itu berarti saya harus berkompetisi dengan 33 Kota Administratif seperti Tanggerang, Bekasi, Cimahi, ini kota sudah seperti provinsi mereka, dan akhirnya Bitung bisa berhasil menjadi Kota Madya,” ujar Doktor Honoris Causa ini.
“Itulah kenangan dengan Gubernur CJ Rantung, saya banyak belajar dari CJ Rantung soal kepemimpinan, saya ditempah sampai sekarang ini oleh beliau, belajar seni berpemerintahan, itulah kenangan yang tak perlah dilupakan selama hidup.” kata Sarundajang. (Jrp)
Manado – Gubernur Sulawesi Utara , Dr Sinyo Harry Sarundajang saat membawakan sambutan di Gubernuran Bumi Beringin Kota Manado pada acara Hari Ulang Tahun-nya (HUT) ke-68 mengatakan, bahwa dirinya banyak belajar dari mantan Gubernur Sulut CJ Rantung soal kepemimpinan.
“Saya pernah disuruh ke Bitung oleh Gubernur CJ Rantung, Beliau bilang kau ke Bitung segerah lahirkan dia menjadi Kota Otonom dari sebelumnya Kota Administratif. Saya bilang sama Gubernur challenge is myhobby, challenge is myjob. Kalau saya tidak berhasil bapak ganti saya,” terang Sarundajang menceritakan pengalamannya waktu itu.
Dia menjelaskan, bapak (Rantung) lupa pada waktu itu sudah ada 34 Kota Administratif di Indonesia. Sedangkan Kota Bitung pada saat itu dilihat dari fisik kota, penduduknya baru 55 ribu sedangkan APBDnya cuma 300 juta rupiah, itu APBD mini yang digandengkan dengan APBD Minahasa.
“Itu berarti saya harus berkompetisi dengan 33 Kota Administratif seperti Tanggerang, Bekasi, Cimahi, ini kota sudah seperti provinsi mereka, dan akhirnya Bitung bisa berhasil menjadi Kota Madya,” ujar Doktor Honoris Causa ini.
“Itulah kenangan dengan Gubernur CJ Rantung, saya banyak belajar dari CJ Rantung soal kepemimpinan, saya ditempah sampai sekarang ini oleh beliau, belajar seni berpemerintahan, itulah kenangan yang tak perlah dilupakan selama hidup.” kata Sarundajang. (Jrp)