Amurang, BeritaManado – Sosok Johnson Sumangkut sangat dikenal di Kecamatan Tompasobaru dan Maesaan bahkan sampai ke Modoinding sebagai seorang yang punya kekurangan fisik. Namun dibalik kekurangannya memiliki banyak talenta dan telah menghasilkan prestasi yang tidak dimiliki oleh orang normal.
Saat ditemui BeritaManado.com di Tompasobaru pada Selasa (01/11/2016) secara bersahabat menceritakan berbagai potensi dan pengalaman hidup yang dimilikinya.
“Saya telah melakukan perjalanan di 5 Benua dan 42 Negara selama 3 tahun mulai 1996-1999 hanya dengan menggunakan kursi roda. Saya pernah dideportasi dari Yunani kembali ke Belanda dikarenakan Kedutaan RI di Belanda memberikan informasi yang salah dalam penggunaan Visa Sengen dan sempat ditahan semalam,” tutur Johnson Sumangkut, pria yang lahir di Tumani pada 30 Desember 1964.
Dirinya menambahkan dalam melakukan perjalanan keliling dunia ada 2 (dua) hal yang paling berkesan, pertama bisa ketemu Paus Johanis Paulus II di Vatican. Kedua masih di Roma, seorang bijak di Vatikan yang mengatakan bahwa melihat dan mengukur kebaikan satu pemerintahan dan masyarakat itu adalah dilihat dulu bagaimana mereka memperlakukan orang cacat dengan baik.
Saat melakukan perjalanan keliling dunia, dirinya berangkat dijaman Gubernur E.E. Mangindaan. Dan dalam melakukan perjalanan direkomendasikan oleh Presiden Suharto, Menteri Luar Negeri Ali Alatas agar ada kemudahan di setiap kedutaan dan ada rekomendasi dari organisasi Gereja, Sinode GMIM.
Pria yang saat ini menggeluti usaha pengetikan komputer dan cetak foto serta sebagai pelatihan paduan suara, menggunakan bahasa Inggris dalam berinteraksi dengan penduduk di suatu negara. Namun disetiap perjalanan bantuan warga Kawanua diperantauan sangatlah tinggi.(TamuraWatung)