Sakura Mart Amurang Koleksi Sampah.
Amurang—Bicara sampah, Amurang masih suka mengoleksi. Buktinya, pasar 54 Amurang yang terlihat kotor. Itu karena sampah berasal dari pedagang. Menariknya, sampah-sampah tersebut ‘malas’ diangkut oleh Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel.
Sementara itu, Supermarket Sakura Mart, yang terletak di Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang. Sampah pun berkeliaran dimana-mana. Buktinya, sampah ditrotoar Sakura Mart, depan Bank BRI atau samping Rumah Kopi Topas.
‘’Ya, setiap hari sampah di trotoar dan tangga masuk Sakura Mart selalu ada. Herannya, seringkali ada sampai berminggu-minggu baru diangkut. Lebih parah lagi, sudah bauk busuk. Akibatnya, pengunjung supermarket terbesar di Minsel ini melakukan protes,’’ kata Megi Lorens.
Menurut Lorens, harusnya sampah basah, kering dari Sakura Mart disimpan pakai plastik besar. Baru kemudian, diangkut dengan kendaraan.
‘’Tetapi, tidak untuk sampah Sakura Mart, justru dibuang di trotoar dan tangga depan. Ini pemandangan, sangat jelek sekali. Sayangnya, managemen Sakura Mart enggan melihat hal diatas,’’ katanya.
Dikatakannya, bahwa Kota Amurang akan mengikuti lomba Adipura kota sedang. Melihat hal diatas, Sakura Mart sendiri sepertinya tak mau mendukung program tersebut.
Managemen Sakura Mart belum berhasil dikonfirmasi soal sampah miliknya itu. (and)
Sakura Mart Amurang Koleksi Sampah.
Amurang—Bicara sampah, Amurang masih suka mengoleksi. Buktinya, pasar 54 Amurang yang terlihat kotor. Itu karena sampah berasal dari pedagang. Menariknya, sampah-sampah tersebut ‘malas’ diangkut oleh Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel.
Sementara itu, Supermarket Sakura Mart, yang terletak di Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang. Sampah pun berkeliaran dimana-mana. Buktinya, sampah ditrotoar Sakura Mart, depan Bank BRI atau samping Rumah Kopi Topas.
‘’Ya, setiap hari sampah di trotoar dan tangga masuk Sakura Mart selalu ada. Herannya, seringkali ada sampai berminggu-minggu baru diangkut. Lebih parah lagi, sudah bauk busuk. Akibatnya, pengunjung supermarket terbesar di Minsel ini melakukan protes,’’ kata Megi Lorens.
Menurut Lorens, harusnya sampah basah, kering dari Sakura Mart disimpan pakai plastik besar. Baru kemudian, diangkut dengan kendaraan.
‘’Tetapi, tidak untuk sampah Sakura Mart, justru dibuang di trotoar dan tangga depan. Ini pemandangan, sangat jelek sekali. Sayangnya, managemen Sakura Mart enggan melihat hal diatas,’’ katanya.
Dikatakannya, bahwa Kota Amurang akan mengikuti lomba Adipura kota sedang. Melihat hal diatas, Sakura Mart sendiri sepertinya tak mau mendukung program tersebut.
Managemen Sakura Mart belum berhasil dikonfirmasi soal sampah miliknya itu. (and)