Manado, BeritaManado.com — Diperkirakan sekitar 2.500 umat dari berbagai Paroki di Keuskupan Manado dan unsur Legio Christi (LC) Keuskupan Manado akan terkumpul dalam Puncak Perayaan Pesta Salib Suci di Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta – Kecamatan Pineleng, pada Rabu (14/9/2022).
Kegiatan ini akan dimulai dengan prosesi atau Kirab Salib Yubileum yang akan melibatkan sekitar 1.374 personil Legio Christi (LC) dari 40 Paroki yang ada di Keuskupan Manado akan mengarak Salib Yubileum dari Gedung Keuskupan Manado di Jalan Sam Ratulangi Manado menuju Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta – Kecamatan Pineleng.
“Dalam prosesi ini selain Salib Yubileum, juga akan diarak sebanyak 75 Salib yang mewakili jumlah Paroki di Keuskupan Manado, 12 Salib yang mewakili semua Lembaga Hidup Bakti yang berkarya di Keuskupan Manado, serta 9 Bendera merah-putih dan 9 bendera putih-kuning yang mewakili jumlah KEVIKEPAN yang ada di Keuskupan Manado,” jelas Pastor Rhein Saneba, Pr, selaku Ketua Tim Kerja Perayaan Pesta Salib Suci ini.
Prosesi Salib Yubileum yang juga akan diikuti oleh Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC ini akan dilakukan dengan menggunakan sejumlah kendaraan bermotor menuju Tugu Imam Bonjol, selanjutnya prosesi/perarakan salib ini akan dilakukan dengan berjalan kaki menuju Kompleks Emanuel Amphitheatre di Desa Lotta.
Dijelaskan Vincentius Mamarodia selaku Koordinator Pengurus Harian Legio Christi Keuskupan Manado, untuk Kirab Salib ini pihaknya akan menyediakan 1 unit mobil komando terbuka yang akan membawa Salib Yubileum, 1 unit mobil tertutup milik Legio Christi, 6 unit mobil pengiring, 30 motor pengiring, serta 1 unit mobil ambulance.
“Semua sudah akan bersiap sejak pukul 13:00 Wita di area seputar Gedung Keuskupan. Tepat pukul 15:00 Wita, rombongan perarakan akan mulai berjalan menuju Tugu Imam Bonjol. Sementara itu, personil LC lainnya sudah akan berbaris membentuk pagar betis di kiri dan kanan jalan masuk menuju Desa Lotta,” terang Vincentius Mamarodia.
Sementara perayaan Prosesi Salib Yubileum yang dilaksanakan dalam rangka Pesta Salib Suci ini juga akan dirangkaikan dengan Perayaan 5 Tahun Pentahbisan Mgr Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC sebagai Uskup Manado.
Balutan Khazanah Budaya dalam Iman Kristiani
Puncak Perayaan ini akan ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang akan mengolaborasikan unsur Inkulturasi Minahasa yang dipimpin langsung oleh Uskup Manado, Mgr Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC bersama sejumlah Pastor di Keuskupan Manado di Gedung Emmanuel Amphitheatre Lotta ini.
Sesudah Perayaan Ekaristi ini kemudian akan digelar Pentas Budaya yang dikemas sedemikian rupa dari beberapa Paroki yang ada di Keuskupan Manado.
“Pentas Budaya ini bertujuan menampilkan hasil kreativitas dari umat beberapa paroki dalam ragam vokal dan tarian,” imbuh Joudy Aray yang dikenal sebagai praktisi budaya yang selama ini sangat giat dalam menggali unsur-unsur budaya Minahasa, terutama guna ditampilkan dalam liturgi Gereja katolik.
Kegiatan yang baru pertama kalinya digelar ini diharapkan ke depan akan menjadi sarana yang dapat memicu keterlibatan umat Keuskupan Manado secara lebih luas lagi guna menampilkan berbagai kreasi budaya masing-masing guna ditampilkan secara reguler di Gedung Amphitheatre ini.
Adapun kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi iven tahunan sehingga ini dapat menjadi ajang bagi umat Keuskupan Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, untuk dapat mengeksplor budayanya.
“Selain budaya Minahasa yang banyak ditampilkan selama ini, namun juga termasuk budaya Flores bagi kelompok umat yang berasal dari Etnis Flores, serta etnis lainnya termasuk dari etnis Kaili di Palu dan etnis Mori di Poso untuk dapat ditampilkan budaya mereka yang diracik sedemikian rupa sehingga ini semua dapat menambah khazanah budaya dalam beriman kristiani di Keuskupan Manado,” tandas Pastor Rhein Saneba yang juga adalah Vikep di Kevikepan Tombulu.
(***/jenly)