Manado – Agenda tahapan pansus pemekaran dalam rangka memuluskan draf usulan pemekaran daerah otonom baru (DOB) Sulut, termasuk Provinsi Bolmong Raya (BMR) dan Kabupaten Bolteng, menuai kritik dari personil pansus itu sendiri.
Adalah Benny Rhamdani yang mengkritik agenda pansus yang melakukan agenda tahapan terkesan hanya akal-akalan saja.
”Pembentukan pansus pemekaran oleh DPRD Sulut, terkesan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja. Coba lihat saat ini pansus lakukan agenda konsultasi ke pusat. Dimana seharusnya tidak perlu karena draf usulan sendiri sudah masuk ke DPR RI yakni Komisi II yang seharusnya yang dilakukan pansus saat ini tinggal mengagendakan paripurna pengesahan untuk persetujuan atas usulan draf itu sendiri.” Ujar Brani sapaan akrabnya.
Menurut dia, hal ini hanya alasan pansus saja, karena melihat jadwal dari pansus sendiri usai dari Mendagri, kemudian melakukan konsultasi kebeberapa daerah yang mengusulkan.
“Ini kan pekerjaan lucu, karena yang kita ketahui bersama usulan pemekaran itu sendiri sudah sangat diidamkan oleh warga masyarakat termasuk pimpinan kepala daerah yang ada. Yang telah memasukan draf usulan tersebut sampai sudah diserahkanya oleh pemerintah provinsi ke dewan untuk disahkan lewat rapat paripurna persetujuan bersama,” kata kader moncong putih ini.
Sementara itu agenda pansus itu sendiri, saat ini tengah melakukan konsultasi ke Mendagri atas usulan pemekaran tersebut. (*/jrp)
Manado – Agenda tahapan pansus pemekaran dalam rangka memuluskan draf usulan pemekaran daerah otonom baru (DOB) Sulut, termasuk Provinsi Bolmong Raya (BMR) dan Kabupaten Bolteng, menuai kritik dari personil pansus itu sendiri.
Adalah Benny Rhamdani yang mengkritik agenda pansus yang melakukan agenda tahapan terkesan hanya akal-akalan saja.
”Pembentukan pansus pemekaran oleh DPRD Sulut, terkesan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja. Coba lihat saat ini pansus lakukan agenda konsultasi ke pusat. Dimana seharusnya tidak perlu karena draf usulan sendiri sudah masuk ke DPR RI yakni Komisi II yang seharusnya yang dilakukan pansus saat ini tinggal mengagendakan paripurna pengesahan untuk persetujuan atas usulan draf itu sendiri.” Ujar Brani sapaan akrabnya.
Menurut dia, hal ini hanya alasan pansus saja, karena melihat jadwal dari pansus sendiri usai dari Mendagri, kemudian melakukan konsultasi kebeberapa daerah yang mengusulkan.
“Ini kan pekerjaan lucu, karena yang kita ketahui bersama usulan pemekaran itu sendiri sudah sangat diidamkan oleh warga masyarakat termasuk pimpinan kepala daerah yang ada. Yang telah memasukan draf usulan tersebut sampai sudah diserahkanya oleh pemerintah provinsi ke dewan untuk disahkan lewat rapat paripurna persetujuan bersama,” kata kader moncong putih ini.
Sementara itu agenda pansus itu sendiri, saat ini tengah melakukan konsultasi ke Mendagri atas usulan pemekaran tersebut. (*/jrp)