Ratahan – Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Satu, Semuel Montolalu, memilih menggelar reses masa sidang kedua di rumahnya, pada Jumat (28/8/2020).
Terpantau turut hadir dalam reses tersebut, Sekretaris DPRD Boyke Akay dan Camat Ratahan Novry Raco sebagai perwakilan pemerintah, para lurah dan perangkatnya.
Adapun agenda reses di masa pandemik COVID-19 tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada, di mana peserta yang hadir diukur suhu badan, diwajibkan jaga jarak, dan menggunakan masker.
“Di masa pandemik ini, agenda reses memang berbeda dan harus mengedepankan protokol kesehatan. Demikian juga yang hadir hanya dibatasi 25 orang saja,” ungkap Semuel Montolalu.
Sementara terkait aspirasi dari masyarakat menurutnya, terlebih dahulu telah dibahas di tingkat desa dan kelurahan, sebelum dimasukkan pada dirinya dalam bentuk tertulis.
“Jadi aspirasi tertulis telah dirapatkan terlebih dahulu di lima Kelurahan Tosuraya Raya dan Wawali Raya sehingga maksud dari reses ini menyerap aspirasi tetap berjalan baik,” pungkas Semuel Montolalu.
Adapun beberapa aspirasi yang ada di antaranya berkaitan dengan pembangunan jalan, baik jalan hot mix dan jalan setapak hingga irigasi persawahan.
Sementara itu, beberapa di antaranya merupakan aspirasi baru, namun ada juga aspirasi sebelumnya yang gagal direalisasikan.
“Mengingat tahun ini sekitar Rp 60 Miliar harus kembali ke pusat, pasca pandemik COVID-19 dan beberapa di antaranya merupakan aspirasi masyarakat,” ujar Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Lanjut dipastikannya, aspirasi yang masuk tetap akan diperjuangkan dan mana yang menjadi prioritas akan segera diparipurnakan.
Begitu juga aspirasi sebelumnya yang belum sempat direalisasikan dan harus tertunda karena COVID-19, itu tetap akan diperjuangkan.
“Seperti rehabilitasi irigasi pertanian yang belum terealisasi tahun ini sebesar Rp 1 M, itu tetap akan diperjuangkan, namun mungkin nanti pada tahun depan,” tandas Ketua Komisi Dua DPRD Mitra.
Sementara Camat Ratahan, Novry Raco, mengajak masyarakat untuk mendukung apa yang sudah menjadi aspirasi dan nantinya diprogramkan oleh pemerintah.
“Ini momen spesial untuk menyampaikan aspirasi. Namun seluruh masyarakat juga harus kompak mendukungnya. Jangan nanti ketika sudah dianggarkan justru terhambat oleh masyarakat sendiri,” tukasnya, sembari mencontohkan beberapa proyek jalan yang menjadi usulan, namun justru terhambat dalam pembebasan lahan ketika proyek mulai berjalan.
(Jenly Wenur)