BOLTIM – Perusahaan pertambangan PT Avocet Bolaang Mongondow (PT ABM) yang dikritisi selama ini, lagi-lagi membuat kesalahan fatal, pasalnya pemerintah Bolmong dilecehkan, yang terjadi Jumat (9/10) lalu. Kunjungan rutin yang dipimpin langsung Sekda Ir Taufik Mokoginta, hendak melakukan inspeksi mendadak (sidak) di perusahaan tambang yang berada di Desa Lanud Kecamatan Modayak Induk.
Mereka ditahan pada pos pertama penjagaan, walau telah terjadi negoisasi akan tetapi tetap ditolak alasan tak ada pemberitahuan. Padahal menurut Sekda, kunjungan kerja itu sudah diberitahukan terlebih dahulu oleh asisten II Ir Djainudin Mokoginta kepada humasnya Isram Lomboan.
Tidak hanya itu, pelarangan ini juga mengarah ke tindakan pelecehan dan Sara, sebab waktu itu sudah memasuki sholat Jumat, dan hendak melaksanakannya di musolah milik perusahaan Inggris tersebut. Dan merekapun dilarang melaksanakan sholat.
Atas kejadian ini, masyarakatpun bereaksi, kemarin Sabtu (10/10), warga Nuangan dan Modayag melakukan aksi protes dan memblokir salah satu jalan akses masuk ke PT ABM. Mereka berjanji aksi tersebut terus dilakukan. Selain akumulasi kekecewaan tersebut, masyarakat juga menilai ABM tak kunjung perbaiki jalan yang sering dilewati antara jiko dan lanud, padahal menurut akademisi UDK ini kendaraan ABM lah yang lalu lalang dengan muatan berat disana.
Iwan Tololiu menilai selama ini PT ABM terlalu merendahkan masyarakat setempat, dan pemerintah itu sendiri, makanya aksi yang menamakan diri Soliditas Masyarakat Boltim, akan menutup terus jalan tersebut.
Kalangan legislator asal Boltim pun berkata demikian, Rio Manuel Manoppo, anggota DPRD Bolmong geram mendengar prilaku perusahaan tersebut. “Intinya perlakuan mereka adalah pelecehan kepada Pemda Boltim dan masyarakat Boltim, dan mereka harus mempertanggung jawabkannya” katanya mimik marah.
Manoppo pun menyebut perusahaan tersebut selalu saja membuat polemik dan masalah ditingkatan masyarakat dan pemerintah, jikalau ini terus berlanjut menurut perkiraannya ABM terus mendapat sorotan penolakan. “Pimpinan Avocet harus berani minta maaf langsung ke Pemda dan masyarakat Boltim lewat media, jika polemik ini tidak ingin terus berkepanjangan” kata kader PKB ini.
Sementara humas ABM, Isran Lomboan menilai tindakan tersebut bukanlah pengusiran, “Bukan di usir, siapa yang ngusir pemkab tidak ada yang usir pemkab. Kasihan kan kalau di usir mereka itu pemerintah yang sangat berwibawah” elaknya.
Terkait itu pula, pemkab Boltim dinilai tak tau aturan dan tak mengerti Perusahaan, sebab saat itu dia menghubungi seorang pejabat Boltim yang disebutnya pak Alung, bahwa managemen menanganggapi yang kedua kalinya mereka sedang sibuk sebab hari operasional perusahaan sangat sibuk. Dan meminta
penjadwalan kembali.
Alhasil menurut Isran Lomboan, Pemkab yang diberitahu info tersebut sekitar pukul 9.25 Wita saat itu tak mau mendengar maka hasilnya demikian, yang di istilahkan humas pemkab Boltim adalah pengusiran. Kalau masalah sholat jumat, yang tak juga diberikan ijin kepada rombongan pemkab melaksanakan di musolah milih perusahaan tersebut, Isran tak mengetahui. Dan masalah permintaan maaf katanya sudah dilakukan management, Sabtu (10/10), bersama Bupati dan Kapolres Bolmong.