Tompaso, BeritaManado.com — Prosesi pemakaman Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Kepulauan Palau Almarhum Dr. Drs. Sinyo Harry Sarundajang, Jumat (19/2/2021) sore dilakukan secara militer.
Mendahului prosesi pemakaman, terlebih dahulu dilakukan ibadah yang dipimpin langsung Gbl. Tedius Batasina, yang menekankan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, namun kesempatan untuk membuktikan konsistensi hidup yang memiliki arti dan bernilai.
Dikaitkan dengan berpulangnya SH. Sarundajang, dimana berbagai apresiasi yang diberikan kepada almarhum pasti bertolak dari realitas seberapa jauh ia menjalankan ziarah kehidupan di dunia ini.
“Almarhum sangat serius menjalani hidup yang sejatinya hanya bersifat sementara. Namun kualitas iman dengan segala kepasrahan saat hendak menghadap sang Khalik sudha ditunjukkan. Beliau bukan sosok yang sempurna apalagi paripurna, naum hanya manusia biasa. Namun dari kelemahan sebagai manusia, ia amat serius membangun hidup yang bernilai,” ungkap Gbl. Tediu Batasina.
Saat paling mengharukan yang mengundang tangis seluruh anggota keluarga besar Sarundajang-Laoh Tambuwun saat peti jenazah figur yang dijuluki bapak pembangunan ini hendak ditutup.
Ekspresi yang tampak mulai dari istri tercinta Deetje Sarundajang-Laoh Tambuwun serta anak-anak dan cucu-cucu menggambarkan betapa sebagai manusia tidak bisa melepaskan begitu saja kepergian orang yang sangat mereka cintai.
Namun sebagaimana dikatakan Eva Sarundajang, salah satu anak almarhum, dimana adalah sebuah kehilangan besar ditinggal oleh suami, ayah, opa dan saudara yang sangat memberi inspirasi, bahkan ketika di hari-hari terakhir hidupnya.
Ungkapan kasih melalui kesaksian dalam bentuk puji-pujian dan kata-kata semakin menegaskan betapa almarhum SH. Sarundajang sudah memnjadi bagian tak terpisahkan dari masing-masing pribadi dari seluruh anggota keluarga besarnya.
Tidak hanya itu, kontribusi almarhum juga sampai diberikan apresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, dimana di sela-sela prosesi pemakaman mneyerahkan Suta Keputusan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap tentang pemberian nama jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Ratatotok, Morea dan Tombatu.
Setelah ibadah selesai, prosesi dilanjutkan dengan upacara pemakaman secara militer, dimana Gubernur Sulut Olly Dondokambey bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Mewakili keluarga besar Sarundajang-Laoh Tambuwun, anak tertua Ivan Sarundajang melakukan penyerahan jenazah kepada Pemprov Sulut untuk dimakamkan secara milter di lokasi pemakaman keluarga di Desa Tompaso Dua Utara Kecamatan Tompaso Barat.
Dalam sambutannya, Gubernur Olly Dondokambey memberikan penegasan bahwa jasa dan pengabdian almarhum SH. Sarundajang sangat pantas untuk dikenang dan dijadikan inspirasi bagi generasi saat ini dalam membangun daerah.
Pada bagian yang sama di penghujung acara pemakaman, Bupati Minahasa Dr. Ir. Royke Octavian Roring, MSi. IPU. Asean. Eng memberi ucapat turut berduka cita kepada seluruh anggota keluarga besar Sarundajang-Laoh Tambuwun.
Adapaun suasana seluruh rangkaian acara pemakaman almarhum SH. Sarundajang berjalan baik dan lancar meski diguyur hujan yang datang silih berganti dengan angin kencang yang sempat membuat para pelayat kesulitan mencarai tempat yang bebas dari guyuran hujan.
(Frangki Wullur)