Amurang, BeritaManado — Kepolisian Resor (Polres) Minahasa Selatan (Minsel) dinilai tidak serius dalam upaya memberantas praktik perjudian toto gelap (togel).
Pasalnya jika dilihat dari fenomena yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, jaringan judi togel masih sangat marak. Bahkan sudah menjadi fenomena yang biasa di hadapan tokoh masyarakat dan juga pemuda.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Rommy Pondaag SH, MH mengaku prihatin dengan kondisi ini.
“Kami DPRD meminta tindakan tegas pihak kepolisian terkait togel, karena peredarannya sudah sampai ke desa-desa. Polisi harus serius dan tidak setengah hati, kalau mau judi togel ini tuntas,” ujar Rommy Pondaag.
Ditambahkannya, ketidakseriusan polisi sebagai aparat penegak hukum terlihat dari kinerja yang dibuktikan dari sedikitnya kasus togel yang bisa diungkap.
“Kalau saya hitung dari pemberitaan media, polisi memang sudah beberapa kali ungkap kasus togel ini. Tapi yang tertangkap hanya pengecer yang barang buktinya cuma ratusan ribu rupiah. Sedangkan bandar yang bermain di wilayah Minsel ini, omzetnya bisa berpuluh-puluh bahkan ratusan juta,” kata Rommy Pondaag.
Dari penelusuran BeritaManado.com, pemberitaan di situs resmi Polres Minsel tribratanewsminsel.com, polisi baru merilis 3 kasus perjudian togel dalam 3 bulan terakhir.
Dari ungkap kasus tersebut, polisi mengamankan 9 tersangka dengan barang bukti kurang dari Rp 3 juta.
(TamuraWatung)