Bitung, BeritaManado.com – Polisi diduga lamban mengantisipasi aksi bentrok dua kelompok massa di Kota Bitung, Sabtu (25/11/2023). Dugaan itu terlihat dari minimnya pengamanan saat ormas adat Makatana Minahasa melakukan pawai menuju Pusat Kota Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa dari GOR Stadion Duasudara Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Dari pantauan, aksi pawai dalam rangka HUT ke-12 ormas adat Makatana Minahasa diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Tanah Minahasa.
Pawai ini awalnya berjalan aman dan tertib hingga terjadi gesekan di depan Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Pasar Tua Kelurahan Bitung Timur yang diduga ulah sekelompok remaja melakukan provokasi.
Aksi bentrokan ini kemudian meluas hingga terjadi aksi saling kejar menggunakan senjata tajam dan lemparan batu. Personil pengamanan sendiri terlihat kewalahan untuk meredam aksi bentrok itu.
Sejumlah Polisi hanya bisa berteriak-teriak memberikan menghimbau. Tak ada tameng atau peralatan lainnya yang biasanya digunakan Polisi saat menghadapi massa. Terkesan tidak siap melakukan antisipasi.
Kapolres Bitung AKBP, Tommy Bambang Souissa SIK menyatakan pihaknya sudah berupaya melaksanakan pengamanan saat ormas adat Makatana Minahasa melakukan pawai.
Upaya pengamanan itu, kata Tommy, dengan melibatkan 700 orang persobil gabungan dari Polres Bitung, BKO Brimob Polda Sulut, BKO Polres Minut dan unsur TNI.
“700 personil ini melakukan penjagaan di sejumlah titik-titik dalam Kota Bitung,” kata Tommy, Minggu (26/11/2023).
Tommy juga menyatakan, saat ini kondisi Kota Bitung sudah kondusif dan dua kelompok massa yang terlibat bentrok telah menandatangani kesepakatan damai.
“Mohon dukungannya mari saling mendukung menciptakan Kota Bitung yang aman,” katanya.
(abinenobm)